Viral Pelamar Kerja Wanita Dilecehkan saat Wawancara

VIVA – Viva, seorang perempuan pencari kerja mengaku dilecehkan saat proses wawancara online. Kejadian ini pun menjadi pusat perhatian netizen di media sosial X.

Dalam story yang diunggah akun X, @mallaschenee, terlihat tangkapan layar proses wawancara melalui aplikasi pesan singkat, Whatsapp. Terlihat pewawancara menanyakan sesuatu yang tidak biasa.

Awalnya pewawancara mengaku membutuhkan sekretaris untuk atasannya, dan kriteria utamanya adalah seksi. Ia kemudian melontarkan pertanyaan aneh, yakni berapa ukuran payudara pemohon.

Sontak pertanyaan tersebut membuat pelapor merasa malu dan berusaha mengakhiri sesi wawancara. 

“Maaf Pak, saya belum siap melanjutkannya Pak. Sebab, ini merupakan hal yang sensitif. Terima kasih atas informasi lowongannya,” seperti yang terlihat di layar WA.

Namun, pewawancara tetap bertahan dan malah mengajukan permintaan yang menghina. Ia meminta pemohon untuk menyerahkan foto pribadi hanya dengan mengenakan b**.

Meski berulang kali pelapor berusaha mengakhiri pembicaraan, namun pelaku tetap memaksa. Pelaku sepertinya tak terima wawancara berakhir seperti ini.

Banjir hinaan dari warganet

Unggahan ini pun menjadi viral di media sosial. Sejak diunggah pada 23 April 2024, unggahan ini telah dilihat 3,6 juta kali dan mendapat puluhan ribu suka dan ratusan komentar.

“Penipuan atau tidak, dimana ada pilihan photo-job yang menggunakan laki-laki asli,” tulis salah satu warganet.

“Aneh banget orang ini. Sejak kapan foto seperti itu ada? Penipu,” sahut netizen lainnya.

“Orang ini bermasalah banget gbr. Aku nemu orang lain yang ngomong. Enggak jelas kelakuannya apa, di mana di LinkedIn selalu membingungkan,” imbuh warganet lain.

“Bodoh banget, diancam bakal viral sebelum minta maaf,” sahut warganet lainnya.

“Di mana HR mengatakan itu?” “Foto-foto porno yang beredar memang tidak banyak sehingga kelakuannya harus seperti ini,” sahut netizen lainnya.

“Gak percaya abang, buat apa langsung berhenti, buat apa jawab lama-lama?” Bagaimana sabar dan punya waktu menghadapi orang-orang seperti ini yang jelas-jelas “sampah HR”.

“Makanya saya jarang mencari pekerjaan di LinkedIn, tapi ketika saya menemukan lingkaran seperti ini, saya selalu mengatakan bahwa HR adalah konsultan dan orang yang memotivasi. Orang butuh pekerjaan, bukan hanya motivasi, jadi saya menghentikan LinkedIn untuk saat ini.” Baca artikel trending menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *