Viral! Penipuan Loker PRJ Diimingi Jadi Tim Media, Pelamar Dimintai Biaya Segini

VIVA – Pekan Raya Jakarta (PRJ) merupakan acara tahunan yang diadakan dalam rangka HUT Kota Jakarta. PRJ memiliki penyewa yang beragam, antara lain makanan, kosmetik, pakaian, dan mobil. Tak hanya itu, teater musikal yang dibawakan oleh musisi ternama asal Indonesia juga ikut meramaikan acara tersebut.

Penyelenggara sering membuka loker di berbagai bagian untuk berkontribusi pada PRJ. Dari staf tiket, penjaga penyewa, SPG, hingga reporter rumah. Meski bersifat sementara, PRJ Lockers selalu mendapat sambutan hangat dari para pencari kerja. Antrian untuk mengajukan aplikasi terus bertambah setiap tahun.

Sayangnya keuntungan yang sangat besar tersebut disalahgunakan oleh segelintir orang untuk melakukan tindakan kriminal yang mengatasnamakan PRJ. Pemilik akun TikTok @pratiwiaess menjadi salah satu korban penipuan dana PRJ. ?

Pernyataan yang diposting menyebutkan, dia dan 49 korban lainnya dijanjikan bekerja untuk PRJ sebagai bagian dari tim media. Proses rekrutmen dilakukan secara internal yaitu dari mulut ke mulut. Penjahat membebankan biaya kepada setiap orang untuk menggunakan loker.

“Sejarah kami di SLMM ada 49 orang yang ditipu untuk menjadi bagian tim media di @Jakartafair.

Ia pun dijanjikan gaji sebesar Rp 325.000 per hari. Pada tanggal 18 Juni hingga 14 Juli, korban menemukan aktivitas dan tempat kerja selama acara PRJ. ?

Namun hingga hari H, para korban belum mendapatkan kartu identitas yang menandakan mereka tergabung dalam grup media resmi PRJ. Korban menunggu berjam-jam untuk menerima identifikasi.

Namun pada hari itu penanggung jawab KTP tidak datang, setelah menunggu berjam-jam, sehingga KTP tidak terdistribusi. “Kami menunggu dari jam 3 sore sampai jam 9 malam,” imbuhnya.

Akhirnya pelaku berdalih bahwa dirinya pun menjadi korban penipuan bosnya, Ute. Berdasarkan pengakuan bersalah, Ute lah yang bertanggung jawab menyimpan kartu identitas korban. ?

Para korban tak langsung percaya dengan pengakuan pelaku, namun menduga pelaku sebenarnya adalah Ute yang menyamar. Namun bersikaplah seolah-olah Anda adalah korbannya.

“Berhentilah setelah curiga.” Dia menggunakan dua akun tersebut karena seseorang bernama UTE, yang mengatakan dia adalah bos yang bertanggung jawab, sedang menunggunya.

Dari penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa pelaku penipuan Ahmad Adli Afrizal bukan kali pertama melakukan penipuan. Seorang pria berusia 26 tahun juga menggunakan akun @per_infoankonser untuk melakukan penipuan tiket musik.

Bercak darah ditemukan di jaket tersangka saat ditangkap aparat keamanan. Para korban pun mengaku percaya dengan kotak PRJ tersebut meski harus membayar sejumlah uang terlebih dahulu karena para pelaku memperbolehkan mereka masuk ke dalam jalan raya. ?

?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *