Titik Kumpul Lifestyle – Kisah inspiratif dalam blognya datang dari seorang yang berprofesi sebagai sales fashion. Meski hanya bekerja sebagai pedagang kelontong, ia berpikir ia akan mampu membeli impiannya, sebuah rumah, karena tekadnya. Tertarik dengan cerita ini? Gulir untuk membaca artikel selengkapnya di bawah ini.
Kisah viral di media sosial belakangan ini membuat heboh pasar martabak. Karena dia bisa membeli rumah impiannya.
Pria tersebut bernama Imam Subhi (41), yang dengan sabar menabung untuk membeli rumah idamannya. Menariknya, penjual martabak ini mampu membeli rumah tersebut dengan uang koin yang telah ia simpan selama 3,5 tahun.
Brawijaya Asri Kavling baru saja dikabarkan membayar uang muka rumah senilai Rp 46 juta dengan koin Rp 1.000. Diketahui dari unggahan akun TikTok yang dibagikan @Dianajlndr, penjual rumah tersebut dibeli oleh seorang pria yang biasa mengumpulkan uang logam dalam galon sebagai wadah atau celengan.
Berdasarkan unggahan video penjual, ia membutuhkan waktu 7 jam untuk menghitung seluruh koin tersebut. Hasil yang diperoleh mencapai Rp45.980.000. Imam kemudian menambahkan Rp 20.000 sehingga mendapat Rp 46 juta.
Galon dibuat dalam wadah koin
Singkat cerita, pemandangan beberapa galon air mineral di rumah-rumah tersebut berawal dari perasaan was-was dan tidak tenang.
Lalu ia langsung terpikir untuk menggunakan galon itu sebagai celengan. Jadi, setiap dia membeli uang logam di pasar martabak, dia langsung memasukkannya ke dalam 5 liter air mineral.
Reaksi hasil
Ulah seorang pedagang kaki lima yang mampu mengumpulkan uang receh untuk membayar tagihan di rumah menarik perhatian dari hasil di media sosial.
“465 3 tahun lalu 365, 1 hari hemat 42 ribu. 42 ribu koin? Ini tidak benar,” tulis salah satu warganet.
“Besok Q juga ahhhh…. Tukar koin aja.. Terus beli apa… Kalau tanya aku, aku nabung uang dari 10 tahun yang lalu!!! Usaha sederhana ini juga viral.” dia berteriak.
Yang lain menulis: “Mengingat total 1.096 hari selama 3 tahun, rata-rata penghematan per hari adalah 41.952.”
Jadi saya bayangkan Pak Enggan, setiap hari Rp 1.000 per mobil, berapa jumlah mobil setiap bulannya. Wah, ujarnya.
Yang lain berkata: “Langkah 2: 46.000 x 4,5 gram (pertimbangkan berat bersih seribu koin tanpa kaki dan kaki terpasang).”
Yang lain menulis: “Mudah-mudahan tidak ada komentar masyarakat yang menentang wajib pajak.