Viral! Turis Malaysia Beri Nilai Rendah untuk Jakarta, Netizen Indonesia Murka!

VIVA – Baru-baru ini viral, seorang turis asal Malaysia mendapat kecaman dari netizen Indonesia setelah memberikan ulasan buruk saat berkunjung ke Indonesia, khususnya Jakarta.

Wisatawan tersebut mengkritik hampir seluruh aspek Kota Jakarta dalam komentarnya di media sosial, mulai dari restoran, hotel, hingga lingkungan hidup.

“Kalau belum ke Jakarta pasti tahu, ternyata kesan pertama kita ke Jakarta itu kotor, kita makan di restoran tapi tetap saja kotor. Cangkirnya berjamur, nasinya seperti cacing, tapi di sini gambarnya terlihat bagus, tahu?” tulis turis Malaysia itu.

Dalam keterangan yang diunggah @awreceh.id, rupanya para wisatawan tersebut datang bukan sekadar untuk makan. Hampir semua restoran yang ia kunjungi mendapat nilai sangat buruk. Usai makan, mereka mengkritik hotel tempat mereka menginap selama di Jakarta.

“Tapi untung saya menemukan penginapan murah, tapi koridor sekitar hotel kotor dan banyak tikus,” imbuhnya.

Wisatawan tersebut memberikan penilaian buruk selama kunjungannya ke Indonesia, mulai dari makanan yang disantapnya dengan skor 0/10 dan akomodasi dengan skor 3/10. pusat perbelanjaan 0/10.

Dalam catatan penutupnya, para wisatawan tersebut mengatakan bahwa mereka tidak membeli apapun untuk dibawa pulang. Wisatawan tersebut hanya membeli kopi sebagai oleh-oleh untuk keluarganya.

Sontak rating rendah ini membuat marah netizen di Indonesia dan mereka membalasnya dengan rating rendah untuk negara. Mereka beranggapan para wisatawan tersebut tidak memiliki budget yang banyak sehingga hanya pergi ke tempat-tempat yang ratingnya rendah.

“Semua orang memberi nilai buruk pada liburan beranggaran rendah,” tulis seorang netizen.

“Kenapa ke Jakarta? Masih banyak tempat wisata di Indonesia yang keindahannya luar biasa. “Tahunya itu hanya Jakarta, jadi teliti dulu sebelum jalan-jalan,” kata warganet.

“Kamu turis berkantong kosong, uangmu menentukan perjalananmu,” komentar salah satu netizen.

Artinya miskin turis. Di Indonesia, kalau mau mewah, bisa punya daerah yang murah, kalau mau tempat bagus, punya modal. “Saya tidak punya modal lagi, seperti mengemis kemewahan di pinggir jalan, bukan?” tweet seorang warganet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *