Viral Video Ceramah Sholat Idul Fitri Singgung Politik, Jemaah Auto Bubar

Yogyakarta – Umat Islam di seluruh Tanah Air baru saja merayakan Idul Fitri. Namun menariknya, ada sesuatu yang terjadi saat salat Idul Fitri yang membuat Anda geleng-geleng kepala. Seperti yang terjadi pada video viral di bawah ini.

Nah, mau tahu momen menarik apa saja yang terjadi saat Salat Idul Fitri? Gulir untuk membaca seluruh artikel di bawah ini.

Dosen politik

Baru-baru ini sebuah video viral di media sosial hingga membuat banyak warganet tertawa. Meski demikian, video tersebut memperlihatkan momen langka usai salat Idul Fitri pada Rabu, 10 April 2024.​

Hal tersebut diketahui dari video yang baru-baru ini dibagikan ulang oleh akun Instagram @mood.jakarta yang memperlihatkan apa yang terjadi setelah salat Idul Fitri, atau salat Idul Fitri.

Ke manakah jemaah yang terlihat langsung meninggalkan tempat salat Id? Dalam video tersebut, terlihat jemaah satu per satu membubarkan diri meninggalkan alun-alun tempat pelaksanaan salat Idul Fitri.

Maklum, saat ceramah, jamaah membubarkan diri dari tempat salat karena isi materi yang disampaikan khatib jauh dari tema salat Id.

Isi ceramahnya tidak disampaikan dengan materi yang menyejukkan hati jamaah dan tetap relevan dengan tema perayaan kemenangan umat Islam, padahal tidak demikian. Berbeda dengan biasanya, Bantur DIY dikabarkan justru menyinggung topik politik saat khutbah Iduladha yang digelar di Tamanan Plaza.​

Titik Kumpul.co.id memberitakan pada Jumat, 12 April 2024 dengan mengutip pernyataan di Instagram Mood.jakarta bahwa “video viral menunjukkan jemaah terpecah sebelum waktunya karena khotbah politik”.

Sontak, dampak perbincangan politik dalam pidato tersebut membuat jamaah merasa tidak nyaman dan meninggalkan lapangan.

Reaksi pengguna internet

Video yang viral di media sosial itu pun menuai perbincangan hangat di kalangan netizen.

“Bahaya politik identitas,” tulis seseorang.

Netizen yang lain berkata: “Saya pernah dengar ada yang bilang ‘Indonesia terlalu berorientasi pasar kalau soal agama’, sekarang saya paham kenapa orang ini berkata seperti itu, menyedihkan. Letakkan politik pada tempatnya sehingga tidak lagi ada. semua politik.”

Netizen lain menulis: “Pendukung Abacha adalah pendukung terbesar lagi. Apa yang ditulis orang-orang ini di komentar.”

“Ini akibat politik identitas yang mengkhianati agama. Momen Idul Fitri yang seharusnya menjadi momentum memaafkan, silaturahmi, bergembira, malah dirusak oleh politik,” teriak yang lain.

“Masyarakat yang bijaksana, jika ingin memfitnah seseorang secara politis, jangan dilakukan pada saat hari raya Idul Fitri, sucikan hati pembicara dan carilah orang yang bisa menghangatkan hati dan saling memaafkan, isi pidatonya subversif terhadap agama kita. Seks, kalau mau ngomong politik di luar khotbah atau di diskusi agama, jangan di saat khotbah,” sahut yang lain.

Yang lain menulis: “Saya sering berolahraga di rumah. ‘Wow, saya akan menjadi keren besok’ katanya luar biasa.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *