Jakarta, Titik Kumpul – Virus di media sosial
Dalam video yang diposting di akun X @Boediantar4, di awal video terlihat gambar seorang polwan cantik berseragam polisi beserta ciri-cirinya.
Seragam yang dikenakan polwan itu berlambang Badan Reserse Kriminal Polri.
Dalam video tersebut terlihat seorang polwan yang belum disebutkan namanya sedang menjual jamu, lengkap dengan pakaian dan rok penjual jamu yang biasa ia gunakan, serta laba-laba tanaman yang sering menggunakan jamu.
Penjual jamu itu terlihat melayani beberapa orang yang membeli jamu dan dikepung tim polisi.
“Polisi wanita berseragam rumput..waspada terhadap pengunjuk rasa. Banyak warcock (rumput coklat, nama polisi sesuai warna seragamnya) yang bersembunyi saat protes,” tulis @Boediantar4 dalam keterangan di akun X.
Video viral tersebut kemudian mendapat beragam reaksi dari netizen, banyak netizen yang justru bingung (salah fokus) karena penjual tanaman yang disangka polwan itu terlihat sangat ceria.
Hal yang sama berlaku untuk perangkat jam tangan pintar yang dikenakan di pergelangan tangan saat menjual jamu, seperti kosmetik atau perawatan kulit, yang menurut jaringan tersebut mahal untuk perawatannya.
“Minimal kalau mau sembunyi, keluarlah,” tulis komentar di akun @jonsnow2393.
“Masih terlalu terang untuk menjual jamu,” imbuh @incog_insight di kolom komentar.
“Pakai jam tangan pintar kelihatannya keren. Warna bajunya juga terlihat keren,” kata akun @OrangUluBorneo.
Namun, beberapa situs percaya bahwa sampul tersebut dimaksudkan untuk meringankan suasana sehingga situasi selama protes tidak menjadi kacau.