JAKARTA – Saat berpuasa Ramadhan, banyak hal yang sebaiknya tidak dilakukan. Salah satunya adalah hubungan intim suami istri saat puasa. Seks tak hanya membatalkan puasa, tapi juga bisa mengurangi pahala yang bisa diraih selama bulan Ramadhan. Tak hanya itu, hubungan seksual saat puasa, termasuk suami istri, juga berdosa.
Lantas kapan suami istri boleh berhubungan intim di bulan Ramadhan? Pendakwah kondang Buya Yahya mengungkapkan, sepasang suami istri boleh berhubungan intim pada malam hari setelah berbuka puasa hingga subuh dan menjelang subuh.
“Hubungan suami istri pada malam menjelang subuh dan sebelum subuh adalah halal dan halal. Boleh makan, boleh berhubungan suami istri,” kata Buya Yahya di akun YouTube Al Bahjah TV.
Mengenai pertanyaan apakah puasa suami istri boleh batal atau tidak. Bagaimana jika suami istri tidak mandi sebelum subuh? Terkait hal itu, Buya Yahya mengatakan, puasa suami istri tetap sah, karena hubungan suami istri terjadi sebelum puasa.
“Jika seseorang dalam hubungan suami-istri tidak sempat mandi sebelum subuh, maka puasanya sah. Mengapa? Dia pernah menjalin hubungan suami istri sebelum berpuasa,” ujarnya.
Buya Yahya juga menjelaskan, tidak masalah jika pasangan suami istri baru mandi saat azan subuh terdengar. Buya Yahya juga mengatakan, puasa suami istri tetap sah.
“Mandi subuh saja ada pahalanya dan tidak akan mengurangi pahala sedikitpun. Ini cerita dari Ummu Salama karena Rasulullah SAW pernah Rasulullah SAW pagi subuh berpuasa dalam keadaan junub akibat persetubuhan suami istri dan bukan karena tidur basah. “Kemudian Nabi menyelesaikan puasanya, lalu oke, selesaikan puasanya,” kata Buya Yahya.
Khatib asal Cirebon ini menambahkan, pasangan suami istri atau wanita yang sedang haid setelah haid bisa tetap berpuasa meski belum mandi sebelum azan subuh.
“Puasa bagi wanita yang sedang haid dan belum sempat mandi dan berpuasa, maka tidak termasuk dosa besar melakukan hubungan intim suami istri setelah subuh,” ujarnya.