Palembang – Di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), pemadaman listrik selama 18 jam menimbulkan kesulitan bagi sebagian warga.
Salah satu penjual ikan mengaku mengalami kerugian akibat matinya ikan miliknya dan meminta pertanggungjawaban Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Akun Instagram @palembangiyo mengabarkan, pemadaman listrik seharian penuh kemarin mengakibatkan banyak ikan mati warga, seperti yang menimpa salah satu warga di Bank Raya Demang, Palembang.
“Lihat ini, berapa kerugian kita akibat penutupan PLN? Sudah…sudah…” kata orang yang merekam video yang diunggah melalui akun @palembangiyo.
“Apa kebijakan PLN? Kerugian kami, mohon bantuannya kepada PLN Palembang,” lanjutnya.
Beragam komentar pun didapat dari video tersebut, banyak warganet yang mempertanyakan alasan para pemilik usaha tidak memiliki genset sebagai cadangan listrik jika terjadi pemadaman listrik di PLN.
Namun, sebagian pihak menilai PLN, sebagai satu-satunya perusahaan listrik di Indonesia, masih bertanggung jawab atas kejadian ini.
Sebelumnya diberitakan, sejak Selasa 4 Juni 2024 terjadi pemadaman listrik total di sejumlah provinsi di Sumatera Selatan (Sumbagsel).
Manajer Komunikasi dan TJSL Unit Distribusi Induk Jambi dan Bengkulu Sumsel, Iwan Arissetyadhi mengatakan, pemadaman listrik di banyak wilayah di Sumsel disebabkan oleh gangguan transmisi pada SUTT 275kV Linggau-Lahat.
Dampaknya, wilayah seperti Lampung, Bangka Belitung, Jambi, dan Bengkulu di Sumatera Selatan mengalami pemadaman listrik total.
Namun, PT PLN (Persero), unit distribusi utama Sumsel Jambi Bengkulu, mengatakan tingkat normalisasi pembangkit listrik di wilayah Sumsel (Sumbagsel) sudah mencapai 90%.