Wartawan Perempuan Jadi Korban Pelecehan di KRL, Pelaku Hanya Buat Surat Minta Maaf

VIVA –    Seorang jurnalis perempuan mengaku menjadi korban kecelakaan di KRL Commuter Line tujuan Stasiun Kota Jakarta pada Selasa, 16 Juli 2024 sekitar pukul 20.30 WIB.

“Saya seorang jurnalis yang menghadapi kejadian tidak memakai baju sepulang kerja,” kata korban melalui story X (Twitter) @anotherssm yang digelar pada Jumat, 18 Juli 2024.

Korban mengatakan seorang pria berusia 52 tahun yang duduk di belakangnya mengambil video menggunakan ponsel.

Petugas KAI yang duduk di sebelahnya melihat kejadian tersebut dan tersinggung. Sesampainya di Stasiun Kota Jakarta, pelaku langsung ditangkap.

“Dia membuatkan saya 7 video dengan durasi 3 hingga 7 menit. Yang paling mengejutkan saya adalah saya bukan yang pertama, tapi masih banyak yang lain,” ujarnya.

Orang yang diikuti KAI memberitahu polisi. Namun, diakuinya, proses sulit itulah yang menghambatnya.

“Belum lagi mereka dihadang polisi, yang justru mengungkap bahwa mereka menolak dengan alasan tertentu. ‘Nona’ terbongkar karena cantik. ‘Mungkin dia mendapat tawaran. Ayahnya, dia sedang menonton video Jepang’. ‘ Ayahnya menyayangi adiknya, dan itu menjadi gambaran Kakak sedang duduk,’ kata korban, menirukan banyak pernyataan polisi.

“Inilah sebabnya masyarakat menolak hadir dan ingin main hakim sendiri, karena aparat keamanan kita tidak bisa memberikan solusi,” kata sumber tersebut.

Karena polisi tidak bisa menegakkannya, maka hal terakhir yang harus dilakukan pelaku adalah diminta menjelaskan dan meminta maaf melalui video.

“Setelah melalui banyak langkah, sejak pukul 20.30 WIB. Kasus ini baru dilaporkan pada pukul 02.30 WIB. Mohon maaf pelaku dari Polres Jakarta Selatan,” kata korban tewas.

Terakhir, terdakwa mengatakan KAI memberikan sanksi kepada operator dengan melarangnya menjalankan jalur KRL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *