Titik Kumpul – Perangkat elektronik seperti komputer, laptop, tablet, dan smartphone sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda atau Generasi Z dan para pekerja kantoran.
Menurut laporan Digital Indonesia tahun 2024, 5,35 miliar pengguna Internet (97 juta atau meningkat 1,8% dari tahun 2023) menghabiskan rata-rata 7 jam sehari di Internet.
Alasan menggunakan Internet termasuk jejaring sosial, menonton video, bermain game, dan menyelesaikan tugas sekolah. Namun dibalik kemudahan teknologi tersebut, salah satu bahayanya bagi kesehatan adalah Computer Vision Syndrome (CVS).
CVS adalah suatu kondisi medis yang disebabkan oleh penggunaan perangkat digital dalam waktu lama tanpa henti. Gejala visual dapat berdampak negatif terhadap kualitas hidup dan kesehatan mata. Oleh karena itu, penting untuk memahami mengapa Gen Z dan pekerja kantoran termasuk kelompok rentan terkena penyakit ini dan bagaimana mengenali gejala serta menanganinya.
Pada artikel ini, kita akan melihat CVS secara mendalam dan memberikan informasi berguna tentang cara melindungi kesehatan mata Anda di era teknologi yang semakin meningkat. Apa itu Sindrom Penglihatan Komputer?
Sindrom visi komputer, atau sindrom visi komputer, adalah istilah medis yang menggambarkan serangkaian gejala yang disebabkan oleh penggunaan perangkat digital secara berlebihan. Kirana A., Dokter Spesialis Mata RS Premier Bintaro. Menurut Sampoorna, CVS adalah kumpulan gejala umum yang disebabkan oleh paparan layar digital dalam waktu lama.
Beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh penderita CVS antara lain: Ketegangan mata: Ketegangan mata berlebihan setelah melihat layar dalam jangka waktu lama. Penglihatan kabur: Kesulitan fokus pada objek yang jauh atau dekat. Mata kering: Mata kurang terhidrasi karena terlalu lama menatap layar. Sakit kepala: Sakit kepala akibat ketegangan otot mata. Sensasi Benda Asing : Terasa seperti ada benda asing di mata dan menimbulkan rasa tidak nyaman saat berkedip. Mengapa Generasi Z dan Pekerja Kantoran Rentan Terkena Computer Vision Syndrome?
Menurut penelitian terbaru, sekitar 50-90% pengguna komputer mengalami gejala CVS di beberapa titik. Hal ini semakin mengkhawatirkan karena banyak dari mereka adalah generasi Z yang sangat terhubung dengan teknologi.
Menurut studi yang dilakukan oleh American Optometric Association, lebih dari 70% Gen Z menghabiskan lebih dari 3 jam sehari di depan layar, sehingga menempatkan mereka pada risiko lebih tinggi terkena CVS.
Gen Z dikenal sebagai generasi digital native yang tumbuh di era teknologi dimana smartphone, laptop, dan tablet selalu mudah dijangkau. Tingginya penggunaan perangkat digital tidak hanya terjadi di luar jam sekolah, namun juga pada jam sekolah.
Selain itu, pekerja kantoran yang menghabiskan waktu berjam-jam di depan komputer untuk menyelesaikan pekerjaannya juga berisiko. Kebiasaan ini dapat menyebabkan ketegangan mata dan rasa tidak nyaman akibat CVS. Pengaruh media sosial dan konten digital
Salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya konsumsi konten digital untuk hiburan dan pendidikan di kalangan Generasi Z. Gen Z sangat aktif di media sosial dan sering melakukan berbagai aktivitas online seperti streaming video, bermain game, dan berinteraksi di platform media sosial.
Oleh karena itu, risiko mengalami gejala CVS meningkat
Generasi Z dan pekerja kantoran tidak menyadari risiko kesehatan akibat penggunaan perangkat digital secara berlebihan. Kurangnya pendidikan tentang kesehatan mata, penggunaan teknologi, dan cara menjaga keseimbangan antara kesehatan dan kesejahteraan merupakan faktor penyebab peningkatan CVS di antara mereka.
Pendidikan kesehatan mata merupakan bagian penting dari program pelatihan kerja untuk meningkatkan kesadaran akan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap sindrom visi komputer di kalangan generasi muda dan tenaga kerja.
Penyebab utama CVS adalah menghabiskan waktu di depan layar, terutama lebih dari 3-7 jam sehari. Selain durasi, beberapa faktor turut memperburuk situasi ini: 1. Pencahayaan yang kurang optimal
Layar dan pengaturan pencahayaan yang tidak tepat di dalam ruangan dapat memperburuk gejala CVS. Cahaya yang terlalu terang menyebabkan mata cepat lelah, sedangkan cahaya yang terlalu redup membuat mata lebih tegang untuk fokus.2. Pengaruh AC (AC).
Ruangan yang terlalu dingin, apalagi jika AC diarahkan langsung ke wajah, bisa membuat mata cepat kering. Kondisi ini memperburuk gejala sindrom computer vision dan meningkatkan ketidaknyamanan saat bekerja di depan layar. Posisi tubuh yang salah
Postur duduk yang buruk saat menggunakan komputer dapat memperparah keluhan CVS. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan ketegangan pada leher dan mata serta memperburuk gejala seperti sakit kepala dan penglihatan kabur. Cara Mengatasi Computer Vision Syndrome
Cara mengatasi computer vision syndrome (CVS) bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi orang yang sering bekerja di depan layar: CVS mengurangi risikonya
Mengatasi computer vision syndrome sebenarnya tidak terlalu sulit. Salah satu metode yang direkomendasikan oleh Dr. Kirana menggunakan aturan 20-20-20. Aturan ini mengharuskan Anda berhenti sejenak setiap 20 menit dan melihat objek yang berjarak 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Meski sulit bagi pekerja kantoran, aturan ini sangat efektif mengurangi ketegangan mata akibat layar digital. Dr. Kirana juga menyarankan beberapa cara untuk mencegah dan mengatasi computer vision syndrome: 1. Gunakan kacamata yang tepat
Penting bagi penderita kelainan refraksi seperti rabun jauh atau astigmatisme untuk memakai kacamata yang sesuai saat bekerja di depan komputer. Kacamata yang salah dapat meningkatkan ketegangan mata 2. Sesuaikan pencahayaan dalam ruangan
Pastikan pencahayaan di sekitar area kerja tidak terlalu terang atau redup. Selain itu, hindari paparan AC langsung pada wajah agar mata tidak cepat kering. Jarak dan posisi layar
Pastikan jarak antara mata dan layar sekitar 40-60 cm dan layar sejajar dengan mata. Posisi ini mencegah ketegangan mata. Istirahat sejenak
Jika Anda bekerja di ruangan ber-AC, istirahatlah sejenak agar mata bisa mendapatkan kelembapan alami dari luar. Tetes mata digunakan
Bagi pemakai lensa kontak, hindari memakainya terlalu lama dan gunakan obat tetes mata untuk mengurangi gejala mata kering, terutama jika Anda khawatir akan pentingnya deteksi dini.
Deteksi dini gejala CVS penting dilakukan agar tindakan pencegahan dan pengobatan dapat dimulai sebelum kondisinya semakin parah. Jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan ke ahlinya untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Menunda pengobatan dapat memperburuk kesehatan mata dan mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Sindrom visi komputer merupakan masalah kesehatan yang harus diwaspadai, terutama di kalangan Generasi Z dan pekerja kantoran yang bergantung pada teknologi. Dengan mengenali gejala dan risiko serta mengambil tindakan pencegahan, Anda dapat menjaga kesehatan mata dan mengurangi dampak negatif dari penggunaan digital yang berlebihan.
Penting untuk selalu diingat bahwa kesehatan mata tidak boleh diabaikan. Dengan pendekatan yang tepat, Anda dapat memperoleh manfaat teknologi tanpa mengorbankan kesehatan Anda.
Masyarakat, terutama generasi muda dan pekerja, perlu lebih proaktif dalam melindungi kesehatan mata mereka dan mendidik diri mereka sendiri tentang risiko yang terkait dengan penggunaan perangkat digital.