Waspada! Hipertensi saat Hamil Bisa Ganggu Pertumbuhan Janin

Jakarta, Titik Kumpul – Kehamilan merupakan momen indah bagi setiap wanita. Namun beberapa kondisi kesehatan seperti tekanan darah tinggi dapat mengganggu kesehatan kehamilan dan mengancam kesehatan ibu dan janin.

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dokter Spesialis Kedokteran Janin, Dr. Rumah Sakit Astrid Francisca Padang Pondok Indah – Buri Indah memberikan penjelasan mendalam tentang bahaya darah tinggi saat hamil.

Apa itu tekanan darah tinggi saat hamil?

Tekanan darah tinggi saat hamil atau sering disebut dengan hipertensi gestasional adalah suatu kondisi dimana tekanan darah ibu hamil meningkat secara signifikan. Kondisi ini bisa terjadi pada kehamilan trimester kedua atau ketiga dan biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Tekanan darah tinggi pada kehamilan dapat menimbulkan berbagai komplikasi serius bagi ibu hamil, antara lain: Gangguan fungsi organ tubuh. Tekanan darah tinggi yang berkepanjangan dapat merusak ginjal, hati, dan organ penting lainnya. Selain itu juga gangguan peredaran darah, karena kondisi ini dapat mengganggu sirkulasi darah, fungsi jantung, dan kesehatan pembuluh darah.

Oleh karena itu, tekanan darah tinggi dapat menyebabkan rendahnya jumlah trombosit sehingga berisiko menyebabkan perdarahan. Padahal, jika tekanan darah tinggi tidak segera ditangani, bisa menyebabkan masalah pada paru-paru.

Hipertensi gestasional yang tidak terkontrol dapat berkembang menjadi preeklamsia, suatu kondisi yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, proteinuria, dan peradangan. Jika tidak segera ditangani, preeklamsia dapat berkembang menjadi eklamsia, suatu kondisi yang mengancam jiwa.

Selain itu, tekanan darah tinggi saat hamil juga dapat berdampak buruk pada tumbuh kembang janin, seperti terhentinya pertumbuhan janin, kemudian tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terlepasnya plasenta dari dinding rahim, sehingga bayi tidak mendapatkan nutrisi dan oksigen yang cukup. .

Bayi yang lahir dari ibu dengan hipertensi gestasional berisiko mengalami kelahiran prematur. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu dengan hipertensi gestasional cenderung memiliki berat badan lahir rendah.

Meski tidak semua kasus tekanan darah tinggi saat hamil bisa dicegah, namun beberapa langkah berikut bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya:

1. Konsultasi kehamilan secara teratur Pemeriksaan kehamilan secara teratur sangat penting untuk memantau tekanan darah dan status kesehatan ibu dan janin.

2. Pola hidup sehat Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal dapat membantu mencegah tekanan darah tinggi.

3. Konsumsi suplemen nutrisi Dokter Anda mungkin akan meresepkan suplemen kalsium, asam folat, dan vitamin B12 untuk membantu mencegah tekanan darah tinggi.

4. Pengobatan Jika terdiagnosis tekanan darah tinggi, dokter akan memberikan pengobatan yang tepat, seperti obat penurun tekanan darah dan pengencer darah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *