Waspadai Ruas Tol Cipularang yang ‘Angker’ dan Rem Blong yang Kerap Hantui Kendaraan

JAKARTA, Titik Kumpul  – Jalan Tol Cipularang semakin banyak mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan puluhan kendaraan tewas dan rusak berat. Memang ada beberapa ruas tol yang dianggap “hantu” karena sering menjadi tempat terjadinya kecelakaan serta masalah rem blong yang kerap menghantui banyak kendaraan. Sekitar pukul 15.00 WIB pada Kamis 11 November 2024, terjadi serangkaian kecelakaan multikendaraan di Km 92 Tol Tsipularang. Kepala Humas Polda Jabar Kompol Jules Abraham Abas mengatakan, rangkaian kecelakaan di Tol Purbaleuni (Jawa Barat) melibatkan truk bermuatan karton yang dikemudikan rem blong.

Akibatnya, banyak mobil yang rusak parah, saling bertumpuk akibat bertabrakan dengan kecepatan terlalu cepat. Detik-detik kejadian tersebut kini dibagikan ke berbagai media sosial dalam sebuah video dashcam mobil, terlihat sebuah truk menabrak mobil di depannya, yang melibatkan total 17 kendaraan.

Rem blong di Tol Tzipularang (Chikampek-Purwakarta-Padalarang) dimulai pada km 90-100 di Jawa Barat dan jalan prima di Tzipularang dikenal sebagai kawasan rawan kecelakaan yang patut diwaspadai. Polisi juga mendalami penyebab pasti mengapa jalan ini kerap mengalami kerusakan. Kontur jalan dan jumlah truk yang melebihi daya angkut menjadi salah satu penyebab jalan sepanjang 91 km itu mematikan bagi pengemudi. Sejak jalan tol ini diperkenalkan pada tahun 2005, sudah puluhan orang yang meninggal dunia. Jalur Cipularang ini banyak berkelok-kelok mulai dari Km 90 hingga Km 100. Kecelakaan kerap terjadi di kawasan ini pada Km 90 hingga Km 94. , pengendara yang melewati jalur ini disarankan agar berhati-hati, kompak dan menjaga jarak kendaraan di depan dan belakang. Masalah rem blong juga seringkali menimbulkan masalah pada mobil dan menimbulkan kecelakaan. Dengan belajar dari kegagalan rem truk, pengemudi dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk menghindari bahaya serupa.

1. Kecelakaan terbanyak terjadi karena kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi dan rem kendaraan rusak. Dalam hal ini, segera kurangi jumlahnya secara bertahap dari atas ke bawah. RPM mungkin lebih tinggi karena pengemudi menurunkan gigi. Tidak akan menjadi masalah jika Anda melakukannya secara perlahan. Cara ini sering disebut dengan engine brake. 2. Rem Tangan Saat pengemudi mengerem mobil, hendaknya ia menyeimbangkan rem tangan karena membantu mengurangi kecepatan.  Setelah menurunkan gigi, aktifkan rem tangan. Hal ini dilakukan karena rem tangan langsung menghentikan roda dan dapat menyebabkan kendaraan berputar saat digunakan dalam kecepatan tinggi. 3. Jangan mematikan mesin. Beberapa pengemudi memilih mematikan mesin saat rem blong. Namun hal ini membuat pengendalian kecepatan kendaraan menjadi sulit, terutama pada kendaraan dengan power steering.  Sebaiknya biarkan mesin tetap menyala dan nyalakan lampu peringatan bahaya jika memungkinkan agar pengemudi dapat menepi saat mobil melambat setelah menurunkan gigi dan menginjak rem tangan. 4. Saat rem blong, agar tidak menginjak pedal gas secara tidak sengaja, kehilangan rem seringkali membuat pengemudi panik dan sulit menyadari bahwa kakinya masih menginjak pedal gas dan menambah kecepatan kendaraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *