Titik Kumpul Tekno – Pemilik platform media sosial X, mantan Twitter Elon Musk menyerang aplikasi pesan instan Meta, WhatsApp, karena menangani informasi pribadi. Dia mengatakan ini setelah menjawab pertanyaan Pengguna X.
“Jika pesan WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, mengapa saya tiba-tiba melihat iklan tas?” kata pengguna tersebut. Elon Musk langsung memberikan jawaban singkat. Pada hari Selasa, 9 Juli 2024, situs Russian Today menekankan bahwa “karena ini adalah spyware”.
Pada Mei 2024, Elon Musk mengatakan WhatsApp mengumpulkan dan menganalisis data pribadi pengguna setiap malam. Data tersebut kemudian dianalisis dan digunakan untuk iklan bertarget.
Will Cathcart, pimpinan WhatsApp, mengetahui aktivitas tersebut. “Jadi Anda [pengguna] adalah produknya, bukan pelanggannya. Namun sebagian [pengguna] adalah orang biasa,” jelas Elon Musk.
Menanggapi tudingan tersebut, Cathcart membela diri. “Banyak orang mengatakan hal itu, tapi saya harus tegaskan kembali bahwa itu tidak benar. Kami sangat memperhatikan privasi dan keamanan data, itulah sebabnya kami mengenkripsi pesan pengguna sepenuhnya,” katanya dalam postingan X.
Perdebatan tersebut mendorong analis pertahanan Tommy Miske untuk angkat bicara. Mereka menjelaskan bahwa pesan pengguna dienkripsi sepenuhnya.
Data pribadi pengguna tidak hanya berupa pesan, tetapi juga lokasi pengguna dan pola yang terkait dengan pengguna tersebut ketika dia online. Nah, menurut kebijakan privasi WhatsApp, metadata ini digunakan untuk tujuan yang benar-benar tepat sasaran. Iklannya semua meta lewat jasa,” ujarnya.
Misk membenarkan ucapan Elon Musk soal nasib data pribadi pengguna WhatsApp. Benar apa yang dikatakannya (Elon Musk) tadi tentang kerentanan data pribadi pengguna di TikTok, Facebook, dan semua produk Apple.
Sebelumnya, saat Twitter sedang dalam proses jual beli pada 2022, Elon Musk berargumen bahwa Mark Zuckerberg memiliki terlalu banyak kendali atas jejaring sosial tersebut karena ia memiliki Facebook, Instagram, dan WhatsApp.
Dia (Mark Zuckerberg) menganggap dirinya ‘Mark Zuckerberg XIV’ (mengacu pada Raja Louis dari Perancis).