Malang – Pelatih Arema FC Widodo Cahyono Putro menjadi sosok sentral dalam upaya menyelamatkan tim ini dari risiko degradasi. Ia yang direkrut pada pertengahan babak kedua berhasil membawa Singo Edan keluar dari zona degradasi di penghujung turnamen.
Kepastian itu didapat usai Arema FC bermain imbang 0-0 melawan Madura United. Laga tersebut akan berlangsung di Stadion Gelora Bangkalan, Madura pada Selasa 30 April 2024.
Dengan tambahan satu poin, Arema FC finis di peringkat 15 klasemen akhir Ligue 1 dengan total 38 poin. Mereka hanya unggul 3 poin dari Rans Nusantara yang berada di peringkat 16 dengan 35 poin.
Widodo sendiri mengaku ada formula khusus yang ia berikan kepada para pemainnya agar bisa membawa tim ini keluar dari zona degradasi. Namun, ia enggan membeberkannya secara gamblang karena terjadi di dapur tim.
Namun secara keseluruhan, setelah ditunjuk menjadi pelatih Arema FC, ia berusaha membangun persatuan. Dia mencoba menyatukan para pemain menjadi satu kekuatan untuk misi kebangkitan untuk menghindari risiko tersingkir dari kelas.
“Yang paling mendasar adalah persatuan. Lalu bagaimana menyatukan para pemain menjadi satu kekuatan di sisa pertandingan untuk mencapai hasil yang maksimal,” kata Widodo.
Widodo berharap musim ini menjadi pembelajaran berharga bagi tim Arema FC. Ia meminta Arema FC memperbaiki segala aspek menghadapi lawannya musim depan.
Saya berharap kedepannya Arema FC bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk meningkatkan segala aspek pada turnamen mendatang, kata Widodo.
Widodo sendiri dikontrak oleh pengurus Arema FC hingga akhir musim ini. Masa depan Widodo bersama Arema FC masih belum jelas. Meski demikian, ia memberi catatan kepada pengurus Arema FC agar tidak menunda perekrutan pemain.
“Saya sudah selesai menonton pertandingan ini. Tapi saya berharap kedepannya belum terlambat untuk merekrut pemain dan tentunya semua aspek harus ditingkatkan,” kata Widodo.