JAKARTA – Saat duduk di bangku kelas 5 SD, Jennie Nabilah kehilangan ayahnya. Peristiwa ini sangat mengubah situasi keuangan keluarganya. Meski berhasil menyelesaikan pendidikan dasar, namun langkah Jennie untuk melanjutkan pendidikan menengahnya terhambat karena mahalnya biaya hidup.
Namun takdir berpihak pada Jennie ketika ia bisa melanjutkan studinya ke Amerika. Pada Minggu, 20 Agustus 2023, dengan penuh renungan, Jennie menceritakan perjalanan hidupnya.
“Setelah saya tamat SD pada tahun 2016, saya hampir tidak bisa melanjutkan sekolah sampai SMA karena biaya yang dikeluarkan. “Saya hampir putus sekolah saat itu,” kata Jennie, dari situs Kementerian Agama, Senin, 21 Agustus 2023.
Meski menghadapi banyak kendala, namun semangat Jennie dalam dunia pendidikan tak pernah goyah. Ia selalu ingin terus belajar dan mencari ilmu baru.
Saat ia menghadapi masalah keuangan sepeninggal ayahnya, tiba-tiba seorang guru di lingkungannya datang membawa kabar bahwa ada seseorang yang ingin membantu biaya sekolah Jennie hingga universitas.
Sejak itu, Jennie sangat antusias untuk melakukan setiap langkah pelatihannya dengan serius, bahkan dengan peralatan yang terbatas. Saat lulus SMA, Jennie kembali menghadapi kesulitan keuangan untuk melanjutkan kuliah.
Namun, karena keberuntungan yang tidak disangkanya, datanglah dua orang baik yang membantunya mendaftar di UIN Sunan Ampel Surabaya dan mendapatkan beasiswa.
Memasuki semester lima, Jennie menemukan program MOSMA Kementerian Agama yang menawarkan beasiswa belajar ke luar negeri. Tanpa ragu, ia memanfaatkan kesempatan ini dan bisa kuliah selama satu semester di Buffalo State University, AS.
“Menjadi bagian dari program MORA Overseas Student Mobility Awards (MOSMA) rasanya saat yang tepat. Manfaatkan saja kesempatan yang ada, persiapkan dokumen, sepakati bahasa, wawancara, dan nyatakan sukses di negara tujuan Amerika. dari kotak, benar. ?”
“Dengan izin Tuhan, saya akan berangkat ke Amerika pada 26 Agustus 2023.”
Jennie tak menyangka, yang tadinya hendak putus sekolah, kini akan mengenyam pendidikan di Amerika.
Beliau menghimbau kepada seluruh santri untuk terus berusaha mencapai cita-citanya dan selalu yakin bahwa setiap niat baik pasti ada jalannya.
Dengan penuh rasa syukur, Jennie mengakhiri ceritanya dengan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukungnya, khususnya program pelayanan agama MOSMA.
Terima kasih Gus Men Yaqut Cholil Quumas. Terima kasih MOSMA Kemenag. Program ini dikukuhkan untuk memperluas jangkauan pelajar Indonesia agar berkesempatan belajar dimanapun di dunia, ujarnya.