JAKARTA – Menjalankan ibadah haji merupakan dambaan umat Islam di seluruh dunia. Setiap tahun, jutaan peziarah berduyun-duyun ke Tanah Suci untuk menjadikan ini rukun Islam kelima.
Di balik kesucian dan keagungannya, ibadah haji juga menghadirkan tantangan fisik yang tidak mudah bagi jamaah. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah jarak perjalanan dengan berjalan kaki atau menggunakan mobil.
Berdasarkan unggahan akun Instagram @zaidulakbar, seberapa jauh perjalanan jamaah haji dan tantangan yang dihadapi dalam perjalanan spiritual tersebut.1. Makkah – Mina (6 km)
Di Mina, jamaah haji harus melakukan ritual rajam. Jamaah haji mencapai Mina untuk melempar batu sebagai bagian dari haji.
Pelemparan batu ini melambangkan pelemparan setan pada saat Nabi Ibrahim hendak mengorbankan putranya. Untuk menuju Jamarat tempat berlangsungnya pelemparan batu, jamaah haji harus berjalan kaki dari tenda tempat mereka menginap di Mina menuju Jamarat. Jarak tempuh mencapai 6 km 2. Mina – Arafa (14 km)
Di Arafa, prosesi wukuf dilanjutkan dengan khutbah wukuf dan jamak khashar takdim salat Dhuhur dan Ashar. Wukuf dapat dilakukan oleh komunitas atau individu. Sekalipun untuk waktu yang singkat, undang-undang itu wajib.
Usai salat, jamaah berdiam diri di tenda Padang Arafa. Wukuf berlangsung dalam suasana tenang dan damai. Pada saat Wukuf, jamaah haji dianjurkan untuk berdzikir, Istighfar, Salawat, membaca Al-Qur’an dan berdoa kepada Allah SWT3. Arafa – Muzdalifah (7 km)
Berbeda dengan Arafa, Muzdalifah merupakan lapangan tandus tanpa tenda. Di sini, jamaah haji bermalam dan beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.4. Muzdalifah – Jamarat (8 km)
Jamarat Ibadah Haji adalah sebuah tempat di Mina, Arab Saudi, tempat jamaah menunaikan ibadah haji. Jamra berarti “batu kecil” dalam bahasa Arab.
Jamarat adalah tempat dengan tiga pilar yang melambangkan setan. Peziarah melempar batu ke pilar-pilar ini selama beberapa hari selama haji.5. Jamarat – Haram (5 km)
Di Masjidil Haram, jamaah haji melakukan Tawaf dan Sai yang merupakan bagian dari ibadah.
Selain jarak tempuh, faktor lain seperti cuaca panas, kemacetan, dan kelelahan fisik juga menjadi tantangan bagi jamaah haji. Oleh karena itu, penting bagi calon jamaah haji untuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental agar dapat menjalani perjalanan haji dengan lancar dan khusyuk.