10 Kebiasaan yang Membuat Karyawan Bahagia di Tahun 2024 Menurut Analisis

VIVA – Penelitian terbaru menunjukkan bahwa kebahagiaan jauh melampaui apa yang terlihat di luar, dan sangat sedikit orang yang benar-benar memahaminya. Dikutip dari Forbes, sepuluh kebiasaan sederhana ini bisa membantu Anda mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi sebagai karyawan dan membawa Anda ke puncak kehidupan: 1. Hindari mencari kebahagiaan

Penelitian menunjukkan bahwa hal ini mempunyai efek sebaliknya dan justru membuat Anda kurang bahagia. Menurut Frank Martela, orang Finlandia termasuk orang paling bahagia di dunia. – kata Frank, – tapi mereka tidak keluar mencari semuanya. Faktanya, mereka unggul dalam tidak terlalu memperhatikannya. 2. Fokus ke dalam untuk menemukan kebahagiaan

Sains menunjukkan bahwa kebahagiaan adalah pekerjaan batin. Aktivitas yang berfokus pada hal-hal eksternal tidak menjamin kebahagiaan. Orang yang mencari kebahagiaan di luar dirinya jarang sekali menemukan kebahagiaan. Penelitian yang didukung sains menunjukkan bahwa hal itu membawa kebahagiaan jangka panjang jika kita mempraktikkannya. Seperti pergi ke gym dan membentuk otot, kebiasaan yang berfokus pada batin seperti bersyukur dan meditasi membangun otot kebahagiaan abadi. 3. Latihlah rasa syukur secara teratur

Penelitian menunjukkan bahwa rasa syukur dapat meningkatkan tingkat kebahagiaan sebesar 25%. Orang yang mempraktikkan rasa syukur lebih optimis terhadap masa depan, merasa lebih baik tentang kehidupannya, dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk berolahraga dibandingkan mereka yang tidak mempraktikkan rasa syukur. hargai apa yang sudah kamu miliki

Yang Mulia Dalai Lama mengatakan mencapai kebahagiaan bukan hanya berarti mendapatkan semua yang Anda inginkan, seperti rumah mewah, mobil sport, atau pakaian bergaya, tetapi lebih fokus dan mensyukuri apa yang sudah Anda miliki. Keinginan akan materi hanya membawa pada jurang maut; Tidak peduli seberapa cepat Anda mencapainya, kepuasan akan selalu sulit. Sebaliknya, kebahagiaan bisa ditemukan dalam diri sendiri, tanpa bergantung pada pencapaian materi, dengan fokus menghargai apa yang sudah dimiliki. Carilah pekerjaan yang memiliki tujuan jelas

Ketika seseorang terlibat dalam pekerjaan yang bermakna, hal ini berhubungan langsung dengan tingkat kebahagiaannya. Penelitian menunjukkan bahwa pekerja jarak jauh melaporkan tingkat kebahagiaan sekitar 20% lebih tinggi dibandingkan rekan kerja mereka yang bekerja penuh waktu di kantor.6. Ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu tugas

Menurut sebuah penelitian di Journal of Experimental Psychology, tim yang mengungkapkan rasa terima kasih satu sama lain sebelum menyelesaikan tugas-tugas bertekanan tinggi mengalami tingkat stres kerja yang lebih rendah. Hal ini dibuktikan dengan respon kardiovaskular yang lebih baik dibandingkan tim yang tidak mengungkapkan rasa syukur. Peningkatan respons kardiovaskular memberikan manfaat seperti berkurangnya stres, peningkatan konsentrasi, kepercayaan diri lebih besar, dan kinerja lebih baik.7. Temukan posisi Anda pada kurva kebahagiaan berbentuk “U” yang telah diteliti secara menyeluruh

Kebahagiaan mencapai puncaknya pada usia 18 tahun, kemudian menurun pada usia paruh baya, namun meningkat lagi seiring bertambahnya usia. Penelitian ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak selalu membutuhkan perubahan besar.8. mengendalikan kebahagiaan

Penelitian menunjukkan bahwa perasaan bahwa Anda memiliki kendali atas kebahagiaan berhubungan positif dengan perasaan bahagia. Ini memberi rasa kendali pribadi dan meningkatkan kepercayaan diri daripada mengandalkan faktor eksternal untuk merasa stabil.9. aku mencintaimu

Penting juga untuk menghargai pencapaian Anda. Mencintai dan menjaga diri sendiri terlebih dahulu akan meningkatkan kebahagiaan Anda dan tentu saja Anda ingin berbagi perasaan positif tersebut dengan orang lain. melakukan tindakan kebaikan

Mempraktikkan kebaikan juga dapat meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan Anda. Tindakan baik memperkuat kebahagiaan dan kepuasan kerja secara keseluruhan. Orang yang aktif berbuat baik lebih bahagia dan memiliki kesehatan mental dan fisik yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak meluangkan waktu untuk membantu orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *