Berlaga Gila, Inggris Terus Desak NATO Kirim Pasukan Buat Perang Lawan Rusia

LANGSUNG – Meskipun anggaran pertahanannya terpukul, Inggris secara konsisten mendorong Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengerahkan pasukannya di Ukraina. Sikap Inggris ini mengundang kecaman keras dari beberapa pihak, termasuk sekutu utamanya, Amerika Serikat (AS).

Inggris mendorong NATO untuk menerapkan Pasal No.10 kebijakan pintu terbuka. Pernyataan ini menguraikan rencana mengundang negara-negara anggota untuk bergabung dengan Dewan Atlantik Utara.

Dorongan Inggris terhadap NATO mendapat tanggapan keras dari beberapa pakar militer, yang mengatakan bahwa pemerintahan Rishi Sunak bukanlah hal yang mustahil. Karena saat ini Ukraina berada dalam posisi yang sangat dirugikan akibat krisis senjata dan peralatan.

“Inggris telah mendorong sekutu NATO-nya untuk mengirimkan operasi gabungan ke Ukraina,” kata seorang pakar militer yang identitasnya tidak diungkapkan.

“Tidak, tidak ada apa-apa. 10 terhadap gagasan serius untuk mengirim pasukan NATO ke Ukraina,” ujarnya seperti dilansir Titik Kumpul Military melalui Sputnik News.

Sumber tersebut juga menjelaskan bahwa Inggris juga telah meminta NATO untuk menerapkan zona larangan terbang di wilayah militer yang dikuasai Ukraina. Inggris mendesak negara-negara NATO untuk meningkatkan dukungan mereka terhadap Ukraina.

Permintaan perluasan kampanye militer di Ukraina juga dilontarkan oleh perwira CIA (Badan Intelijen Pusat AS) Larry Johnson.

Menurut Johnson, mengirim pasukan Inggris ke Ukraina melalui NATO adalah ide yang bagus. Johnson juga percaya bahwa Inggris tidak memiliki dasar yang kuat untuk kebijakan yang diusulkannya.

Namun, Johnson menekankan bahwa rencana Inggris dapat dirusak oleh militer Rusia. Johnson percaya bahwa Inggris adalah salah satu negara NATO yang paling kuat, yang ia anggap sebagai ancaman bagi Rusia.

“Rencana yang dilaporkan untuk mengerahkan kapal pesiar baru di Ukraina hanyalah khayalan Inggris dan tidak memiliki dasar dalam kenyataan,” kata Johnson.

“Tetapi hanya karena Inggris marah, bukan berarti Rusia bisa mengabaikan mereka. Ini adalah usulan yang penting,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *