Viral di TikTok Nakes Alami Fenomena Terminal Lucidity saat Rawat Pasien Kritis, Apa Itu?

VIVA – Seorang tenaga kesehatan atau perawat berbagi pengalamannya mengalami fenomena terminal lucidity saat merawat pasien kritis di unit perawatan intensif. Video yang sudah ditonton hingga 5 juta kali itu pun dibanjiri komentar netizen yang mengaku mengalami hal serupa.

“Pasien yang anda rawat tiba-tiba menjadi sehat, bahagia dan bisa berjalan. Padahal sebelumnya ia sedang mengalami masa kritis dan koma di ruang ICU. Pihak mobil langsung memeriksa kondisinya saat ini dan ternyata benar. ,” tulisnya pada caption video di akun TikTok @verel_lee.

“Ini yang sering kalian lihat, bahagia disusul kesedihan dan ketakutan. Karena mereka sehat, maka inilah saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal kepada keluarga,” lanjutnya pada caption video yang diposting.

Video yang diposting pekan lalu itu dibanjiri ribuan komentar warganet. Banyak yang mengaku setidaknya pernah mengalami fenomena tersebut ketika ada orang terdekatnya yang pergi. 

“Iya kakak, adikku memang begitu karena setelah operasi caesar dia tidak bangun selama 3 hari di ruang ICU. Begitu dia bangun dia langsung setelah semua peralatan memanggil kita semua, katanya dia baiklah dan dia tidak akan lama di rumah, setelah 5 menit ditelepon, saya mendapat pesan bahwa dia sudah pergi, ”kata netizen.

“Ibuku baru sakit sebulan. Dia tidak mau makan sampai dia masuk rumah sakit. Hari itu dia tiba-tiba nafsu makan. Aku berkata kepada adikku, “Sepertinya aku bisa pulang sore ini dan sebenarnya, Sore itu dia meninggal ibuku “Alfatihah,” sahut netizen lainnya.

“Hai, aku kehilangan ayahku 3 hari yang lalu. Dan memang benar itu sangat jelas! Sebelum ayahku meninggal, ayahku berbicara normal, makan banyak, bahkan meminta makanan seperti ceker ayam dan kepala ayam. Setelah itu, 2 hari kemudian ayahku berbicara normal, dia makan banyak, bahkan dia meminta makanan seperti kaki ayam dan kepala, penyakit ayahku kembali sampai dia tidak bisa bergerak, berbicara, makan dan minum dan pada akhirnya memanggil Tuhan, tambah netizen lain.

“Ibuku koma selama empat hari di ICU, tiba-tiba dia terbangun dan meminta es krim lalu dia ingin menelepon anak bungsunya (saya) yang saat itu sedang belajar di luar kota, tetapi dia menelponnya” Aku jangan angkat telepon karena aku sedang latihan besok pagi ibuku pergi selamanya,” kata netizen lainnya.

“Beneran mbak, mamaku makannya lahap banget selama 3 hari sebelum meninggal, dia minta lagi dan lagi, lalu kotorannya berwarna hitam, katanya itu tandanya dia akan mati,” tulis salah satu warganet.

Apa yang dimaksud dengan fenomena kejelasan terminal

Kejernihan terminal adalah fenomena yang masih menjadi misteri di dunia medis dan keperawatan, di mana pasien yang berada pada tahap akhir penyakit serius atau penurunan mental yang signifikan tiba-tiba menunjukkan peningkatan kesadaran dan kejernihan pikiran yang tidak terduga. ‘

Fenomena ini sering terjadi pada pasien dengan penyakit degeneratif seperti penyakit Alzheimer atau pada pasien penyakit lain yang berada pada fase terminal.

Fenomena kejernihan terminal biasanya terjadi beberapa jam atau hari sebelum kematian. Ciri-ciri utama dari fenomena ini antara lain: Peningkatan kesadaran: Pasien yang sebelumnya mengalami kebingungan, disorientasi, atau bahkan koma tiba-tiba menjadi sadar penuh dan mampu berinteraksi dengan orang di sekitarnya. Pemulihan kognitif sementara: Pasien mungkin menunjukkan pemulihan fungsi kognitif sementara, seperti mengenali anggota keluarga, berbicara dengan jelas, dan mengingat kejadian masa lalu. Perubahan emosional: Pasien sering kali menunjukkan perubahan emosional yang signifikan, seperti kedamaian, kebahagiaan, atau penerimaan terhadap kondisinya.

Studi tentang kejernihan terminal masih terbatas, dan peneliti masih belum sepenuhnya memahami fenomena tersebut. Beberapa teori telah diajukan untuk menjelaskan mengapa kejernihan terminal terjadi, termasuk: Perubahan biokimia otak: Beberapa peneliti berspekulasi bahwa perubahan biokimia di otak saat mendekati kematian dapat mempengaruhi fungsi kognitif dan kesadaran. Peran sistem saraf: Ada juga teori bahwa sistem saraf dapat mengalami perubahan yang memungkinkan pemulihan fungsi otak untuk sementara. Faktor psikologis dan emosional: Keterikatan emosional dengan keluarga dan teman mungkin berperan dalam fenomena ini, memberikan dorongan emosional yang kuat bagi pasien untuk mendapatkan kembali kesadaran sesaat sebelum kematian.

Terminal Lucidity memiliki dampak yang luar biasa pada keluarga pasien dan perawatnya. Momen kejelasan ini dapat memberikan kesempatan untuk berbicara, menyelesaikan masalah yang belum terselesaikan, atau sekadar mengucapkan selamat tinggal. Bagi banyak keluarga, pengalaman ini menjadi kenangan indah yang membantu mereka melewati proses berduka.

Namun, penting bagi keluarga dan perawat untuk memahami bahwa kejelasan terminal bukanlah tanda kesembuhan atau pemulihan permanen. Kebangkitan sementara ini biasanya diikuti dengan kemunduran yang cepat dan kematian.

Kejelasan terminal adalah fenomena yang membuat pemahaman tentang proses akhir kehidupan menjadi lebih kompleks. Meski masih banyak yang belum diketahui, pengalaman ini memberikan wawasan berharga mengenai potensi kapasitas otak manusia dan hubungan antara tubuh, pikiran, dan emosi di saat-saat terakhir kehidupan.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap mekanisme yang mendasari kejelasan terminal dan bagaimana fenomena ini dapat digunakan untuk mendukung pasien dan keluarga mereka di akhir kehidupan.

Baca artikel VIVA Trending menarik lainnya di tautan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *