36 Tahun Jadi Pasukan Elite, Jenderal Hantu Laut Penjaga Nyawa Presiden Akhirnya Tinggalkan TNI

Viva – Letjen TNI Mar Suhartono yang bertugas sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia selama 36 tahun akhirnya pensiun dari TNI Angkatan Laut.

Letjen TNI Mar Suhartono keluar dari kelompok baret ungu karena sudah mengikuti wajib militer penuh, sudah pensiun dari dinas militer yang digelutinya selama puluhan tahun.

Berdasarkan rilis resmi informasi Korps Marinir yang dilansir VIVA Military, Letjen. Kepergian Jenderal TNI Suhartono dari Korps Marinir dan dunia militer Indonesia ditandai dengan dilaksanakannya upacara resmi pasca purna tugas yang dilaksanakan pada Senin pagi, 22 Juli 2024, di Ruang Laksamana Gedung Utama Mabes TNI Angkatan Laut. . Jalan Bahlawan KKO Usman dan Harun, Kwitong, Jakarta Pusat.

“Laporan resmi sepulang kerja ini merupakan tradisi baik di Korps Marinir dan TNI Angkatan Laut untuk selalu menciptakan keseimbangan dan sinergi serta mengelola personel purnawirawan,” kata mantan Panglima itu. Sebagai komandan angkatan laut.

Laporan setelah pekerjaan Letjen. TNI Mar Suhartono diterima langsung oleh Panglima TNI Mayjen TNI. Jenderal TNI Mar Andy Superdi. Dan pada kesempatan itu, Bapak semasa mengabdi di TNI Angkatan Laut. Ia mengungkapkan kebanggaan dan kekagumannya atas dedikasi dan kesetiaan Suhartonov.

Suatu kehormatan yang langka bahwa Korps Marinir diisi oleh orang-orang yang berdedikasi tinggi dan memiliki loyalitas yang tiada henti yang dapat menjadi teladan bagi generasi muda satuan Korps Marinir di TNI Angkatan Laut, kata Mayjen TNI Mar Endi.

Sekadar informasi, Letjen TNI Mar Suhartono memulai karir militernya pada tahun 1988 setelah lulus dari Akademi Angkatan Laut (AAL).

Panglima TNI asal Batang, Jawa Tengah ini mengawali karirnya dengan ditugaskan di Batalyon 2/Yonif Marinir Pasopati (Yonif) di Silandak, Jakarta Selatan.

Pak Suhartono sejak dini menunjukkan kemampuan yang luar biasa di TNI, terbukti dengan akhirnya ia bergabung dengan Detasemen Jalamankara (Tenjaga), pasukan rahasia TNI. Bahkan, ia pernah diperbantukan menjadi Panglima Tenchaka pada tahun 2005 saat masih berpangkat letnan kolonel menggantikan Letkol Mar Kasirun Sidumorang.

Pada tahun 2011, saat Tenjaka menjabat kolonel, Letkol Marinir (Purn) Yuthi Bramandio menggantikan Noor Sasongo yang mendapat pengukuhan organisasi tersebut.

Nama Pak Suhartono menjadi perbincangan setelah ia berhasil memimpin pasukan khusus TNI dalam Satgas Merah Putih 2011 dalam operasi pembebasan anggota KM Sinar Kudus yang saat itu ditangkap oleh bajak laut Somalia. Ia ditugaskan sebagai komando Satuan Tugas Penanggulangan Terorisme (Dansatkaskulter).

Pada tahun 2017 lalu, Pak Suhartono akhirnya menjabat sebagai Komandan Pasukan Keamanan Presiden (Paspambres) saat bertugas melindungi nyawa Presiden Joko Widodo Republik Indonesia.

Tak sampai disitu saja, setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2018, kecintaannya terhadap TNI Angkatan Laut membawanya ke puncak tertinggi karir di bidang infanteri, dimana ia digantikan sebagai Panglima TNI Angkatan Laut (Dancormar.). Mayjen TNI Mar Bambang Suswantono.

Dan di usia senjanya, menjelang pensiun, jenderal TNI yang ingin mengambil alih itu diangkat menjadi Irjen TNI ke-22, Wakil Panglima TNI (Purn) Dr. Daerah Tipua.

Selamat istirahat pak, terima kasih atas segala jerih payahnya untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Semoga Allah selalu memberkati Anda dan keluarga.

Baca: Mantan Kepala Dinas Rahasia Sepuluh 903 Bravo Danyongko Trisula Gopaskat Tetap Menjadi TNI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *