Serangan Kilat Ukraina, Jenderal Alaudinov Akui Pasukan Elite Muslim Rusia Banyak yang Tewas

Kursk, VIVA – Kemajuan pasukan Ukraina di wilayah (provinsi) Kursk menimbulkan banyak korban luka. Selain unit penjaga perbatasan tentara Rusia, pasukan khusus Akhmat (Kadyrovites) Republik Chechnya juga dihancurkan.

Pada tanggal 6 Agustus 2024, serangan mendadak oleh tentara Ukraina membuat pasukan Rusia tidak dapat menghentikan pergerakan mereka. Selain peristiwa tersebut, banyak tentara Rusia yang menjadi tawanan perang.

VIVA Military News telah mengkonfirmasi bahwa unit militer Ukraina dari Kementerian Pertahanan Rusia saat ini berada di dekat desa Tolpino dan Obshi Kolodes. Kedua desa tersebut berjarak 25-30 kilometer dari perbatasan

Salah satu unit militer Rusia yang mengalami kerugian besar akibat sambaran petir pasukan Ukraina adalah Resimen Bermotor Khusus ke-141 Garda Nasional Rusia, atau Akhmat.

Komandan pasukan khusus Chechnya, Mayjen Apti Alaudinov, mengakui banyak anak buahnya yang terbunuh dan ditangkap tentara Rusia.

Setidaknya selusin tentara Chechnya ditawan oleh militer Ukraina, menurut laporan yang diterbitkan di Bellingham Herald oleh VIVA Military. Di saat yang sama, Alauddinov juga menjadi komandan tentara Rusia pertama yang mengaku kalah.

Musuh telah menyerbu beberapa permukiman,” kata Alaudinov dalam video yang dirilis oleh media independen Rusia Agentstvo.

Media massa juga memberitakan bahwa pasukan khusus Chechnya telah berada di wilayah Kursk sejak April 2024. Sayangnya, pasukan yang dipimpin Letnan Jenderal Ramzan Kadyrov dikejutkan dengan serangan mendadak tentara Ukraina.

Video tersebut memperlihatkan puluhan tawanan perang Rusia sedang beraksi. Tiga di antaranya mengaku berasal dari Grozny, ibu kota Republik Chechnya.

Menurut laporan VIVA Military lainnya dari Newsweek, anggota pasukan khusus Chechnya menangkap mereka dan mencoba melarikan diri dari perang. Pasalnya, jika pemerintah Kadyrov mengetahui mereka menyerah kepada musuh, mereka akan dihukum berat.

“Mereka membuat keputusan yang tepat untuk tidak ambil bagian dalam perang dan menyerah secara sukarela, menyelamatkan nyawa mereka,” kata badan intelijen Ukraina.

“Mereka mengatakan berusaha melarikan diri untuk menghindari penangkapan, karena Ramzan Kadyrov mengatakan pejuang Akhmat tidak akan menyerah,” kata pernyataan itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *