Karwang, Titik Kumpul – Ribuan tikus menyerbu pemukiman warga di Desa Kutamakmur, Kecamatan Tirtajaya, Karawang, Jawa Barat pada Jumat, 25 Oktober 2024 malam.
Kejadian mengenaskan tersebut diketahui pada sore hari, 28 Oktober 2024, dari unggahan akun TikTok @alfathirdwf09.
Dalam video berdurasi 54 detik tersebut, terlihat sekelompok tikus yang cukup besar memenuhi jalanan desa. Ada pula yang terlihat merangkak melewati pagar dan pekarangan rumah warga.
VCR dikejutkan dengan kehadiran kelompok tikus tersebut. Dia memperkirakan jumlah tikus hampir seribu.
“Ya Tuhan, pertanda apa, ada ribuan tikus,” kata VCR.
Menguatkan fenomena tersebut, Puguh Karianto, ahli ekologi Universitas Sebelas Maret (UNS), mengatakan fenomena tersebut biasa terjadi di daerah penanaman padi dalam negeri seperti Kabupaten Karawang.
Ia menduga ribuan tikus keluar dari sarangnya karena persediaan makanan di sawah habis pasca panen padi.
Ia mengatakan, populasi tikus besar di tempat ini berbanding lurus dengan kuantitas dan kualitas padi yang dipanen. Menurutnya, tikus sering berkembang biak setelah siklus tanam padi. Semakin banyak beras yang kita hasilkan, semakin banyak pula tikus yang berkembang biak.
“Apalagi kelangsungan hidup keturunannya hampir 100 persen, dengan usia kehamilan hanya 15 hari. Malam dia melahirkan, keesokan paginya dia hamil lagi. “Bisa dibayangkan berapa jumlah tikus yang dihasilkan dalam satu musim tanam,” kata Carianto kepada wartawan.
Ditanya mengenai penyakit menular yang bisa ditularkan tikus ke warga, Carianto mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir karena tikus lapangan lebih bersih dibandingkan tikus yang hidup di saluran air.
“Mereka bersih, makan nasi,” tutupnya.