Titik Kumpul Lifestyle – Getuk merupakan masakan tradisional Indonesia yang terbuat dari singkong rebus yang diolah dengan kelapa, gula pasir atau gula merah untuk memberikan rasa manis. Biasanya getuk disajikan dengan kelapa giling sehingga memiliki rasa nikmat yang lumer di mulut saat dikunyah.
Dari segi kesehatan, masakan ini tinggi karbohidrat dan kaya serat singkong. 100 gram singkong saja setidaknya mengandung 38-40 gram karbohidrat, 1-1,2 gram protein, 1-2 gram serat dan masih banyak lagi. Gulir untuk detailnya, yuk!
Orang Indonesia menyukai hidangan ini karena murah namun mengenyangkan. Seorang dokter dan pengkhotbah seperti Dr. Jaidul Akbar mengutarakan keinginannya terhadap Gatek. Meski demikian, Zaidul Akbar tetap memilih membatasi makan getuk dan lebih banyak mengonsumsi kelapa. Mengapa?
“Aku suka makan getuk, kalau makan getuk, aku tidak suka makan getuk yang banyak. Aku makan kelapa yang banyak,” ujar Zaidul Akbar dalam video di kanal YouTube miliknya, Jumat, 5 April 2024.
Menurut Jaidul Akbar, kandungan nutrisi pada kelapa tidak kalah dengan gateok. Pasalnya kelapa merupakan sumber lemak baik yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari.
Lemak sehat pada buah kelapa memiliki banyak manfaat, seperti menjaga kesehatan jantung, melawan peradangan, mencerahkan kulit, meningkatkan fungsi kognitif, dan masih banyak lagi.
“Itu karena buah kelapa mengandung lemak baik, dan jika kita banyak mengonsumsi lemak baik, kita akan merasa kenyang lebih lama dibandingkan jika kita mengonsumsi karbohidrat,” jelas Zaidul Akbar.
“Padahal haystack enak banget, tapi tinggi seratnya,” lanjutnya.
Karbohidrat harus dihilangkan dari piring dalam rekomendasi makan sehat setiap hari. Namun konsumsi karbohidrat secara berlebihan juga tidak dianjurkan, karena ketika karbohidrat masuk ke dalam sistem pencernaan, karbohidrat tersebut akan dipecah menjadi karbohidrat sederhana, terutama gula atau glukosa. Ini meningkatkan kadar gula darah dan tidak baik untuk penderita diabetes.
Selain itu, karbohidratnya mudah dicerna sehingga membuat orang cepat lapar. Akibatnya, orang makan berlebihan atau mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan.
Karbohidrat menyebabkan cepat lapar, kata Zaidul Akbar.
“Jadi kalau masyarakat makan segala jenis nasi, tepung, gula, tidak akan lapar dalam waktu lama,” ujarnya.
Daripada mengonsumsi lebih banyak karbohidrat, sebaiknya perbanyak asupan daging merah, ayam, telur, dan makanan tinggi protein yang memberikan efek kenyang lebih lama.
“Tetapi jika protein membutuhkan waktu lebih lama untuk membuat Anda kenyang, maka akan bertahan lebih lama,” kata Zaidul Akbar.
Khususnya bagi mereka yang sedang berusaha menurunkan berat badan, perbanyak konsumsi protein dan serat yang terdapat pada sayur atau buah untuk menghindari makan berlebihan saat lapar.
“Jadi rumus menurunkan berat badannya sederhana, kurangi karbohidrat, perbanyak protein dan serat dari sayur,” tutupnya.