Sebabkan Gagal Organ Hingga Kematian, Lakukan 3 Cara Ini Jika Alami Heatstroke Akibat Cuaca Panas

VIVA Lifestyle – Gelombang panas yang terjadi baru-baru ini di Asia Tenggara dan Asia Selatan mungkin berdampak pada kesehatan. Cuaca ekstrem yang mencapai 50 derajat Celcius di Filipina misalnya, atau 44,4 derajat di provinsi utara Thailand, dapat meningkatkan risiko penyakit, salah satunya heat stroke.

Heat stroke adalah bentuk paling serius dari hipertermia atau penyakit yang berhubungan dengan panas. Heat stroke merupakan fenomena umum di daerah beriklim panas dan lembab atau saat ini rawan gelombang panas di berbagai wilayah Asia Tenggara dan Asia Selatan. Serangan panas tidak boleh diabaikan karena dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan otak, kegagalan organ, dan kematian. Oleh karena itu, intervensi tepat waktu sangat penting untuk mengatasi serangan panas. Gulir untuk mencari tahu apa yang Anda suka.

Ada banyak gejala yang harus diwaspadai akibat sengatan panas, antara lain kulit kering, kebingungan, pusing, keringat berlebih, kulit pucat, masalah pergerakan dan koordinasi, kejang, detak jantung cepat, dan kelemahan.

Lalu apa yang harus dilakukan jika seseorang mengalami heatstroke? Seperti dilansir situs resmi UNICEF pada Jumat 3 Mei 2024, berikut beberapa langkah yang harus dilakukan ketika seseorang mengalami heat stroke.

1. Jika kondisi Anda serius, dinginkan tubuh Anda dan segera bawa ke pusat kesehatan

Jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala parah terkait sengatan panas, penting untuk mendinginkan suhu tubuhnya sebelum membawanya ke rumah sakit. Untuk melakukan ini, bantulah duduk atau berbaring di tempat sejuk, teduh, dan berventilasi baik. Tutup tirai untuk mencegah panas. Nyalakan kipas angin atau AC jika tersedia. Oleskan handuk basah ke kulit kepala, leher, ketiak, dan selangkangan. Bayi dan anak-anak: Lepaskan lapisan luar pakaian. Wanita hamil: Lepaskan pakaian berlebih di area pribadi jika memungkinkan. Minta mereka untuk berbaring miring ke kiri atau bersandar ke kiri.

Jika orang tersebut tidak sadarkan diri atau muntah, berbaringlah miring hingga mencapai fasilitas kesehatan. Jika tidak ada gejala yang serius, obati di rumah dan lanjutkan ke langkah 2, yaitu menurunkan suhu.

2. Turunkan suhunya

Pindahkan orang tersebut ke tempat yang sejuk, tutup tirai untuk mengurangi sinar matahari. Nyalakan kipas angin atau AC jika tersedia.

Oleskan handuk basah atau air dingin pada tubuh terutama kepala, leher, ketiak, dan paha. Lalu, ganti handuk setiap beberapa menit atau celupkan ke dalam air dingin untuk mendinginkan suhu tubuh.

Jika tersedia, gunakan kipas angin dan semprotkan air hangat ke badan (yang berisi air) dan keringkan secara bersamaan dengan kipas angin yang menyala. Oleskan es atau handuk basah dengan kipas angin ke leher, ketiak, atau selangkangan. Bantu kipas badan secara manual jika tidak ada kipas yang tersedia.

Tangan dan kaki bisa dimasukkan ke dalam wadah berisi air dingin agar tubuh cepat dingin. Anak-anak yang lebih besar dan orang lanjut usia dapat merendam kaki mereka dalam air dingin (tetapi tidak sedingin es) atau mandi air dingin jika tersedia.

Berhati-hatilah untuk tidak merendam bayi dan anak kecil di dalam air yang sangat dingin. Jangan arahkan kipas angin ke wajah Anda, terutama kepada anak-anak. Dan jangan memberikan paracetamol/acetaminophen tanpa anjuran dokter.

3. Rehidrasi

Bayi di bawah enam bulan: Menyusui untuk merehidrasi bayi. Anjurkan juga ibu untuk memperbanyak minum air putih, terutama saat menyusui. Bayi dan balita: Berikan air pada bayi atau balita Anda. Jika anak berkeringat banyak, tambahkan sedikit Garam Rehidrasi Oral (ORS) untuk diminum anak. Ikuti instruksinya dengan cermat. Jika tidak ada petunjuknya, gunakan pedoman berikut: Anak di bawah usia dua tahun memerlukan setidaknya 1/4 hingga 1/2 cangkir besar (250 ml) minuman oralit. Anak-anak berusia dua tahun ke atas membutuhkan setidaknya 1/2 hingga 1 cangkir minuman oralit berukuran besar (250 mL). Jika oralit yang sudah jadi tidak tersedia, larutkan enam sendok makan gula pasir dan 1/2 sendok makan garam ke dalam 1 liter air murni. Anak-anak yang lebih tua dan wanita hamil: Tambahkan oralit ke dalam air jika mereka banyak berkeringat. Ia harus minum 100 ml oralit setiap 5 menit sampai kondisinya membaik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *