JAKARTA – Sholat wajib wajib dilakukan setelah azan. Namun karena berbagai alasan seperti pekerjaan dan kebiasaan, umat Islam seringkali lalai dalam melaksanakan shalat.
Almarhum Syekh Ali Jaber rahimahullah mengatakan semasa hidupnya bahwa umat Islam sering mengabaikan shalat subuh. Menurutnya, salat subuh juga bisa dilakukan asalkan tidak bangun kesiangan karena malas.
Tak hanya itu, meski terlambat, Syekh Ali Jaber tetap menyarankan umat Islam untuk menjalankan sunnah sebelum menunaikan salat subuh.
Amalan sunnahnya adalah melaksanakan salat kiblat 2 rakaat pada saat salat Subuh. Ia mengatakan banyak manfaat bagi umat Islam jika menunaikan ibadah haji di pagi hari.
Syekh Ali Jaber bersabda: “Janganlah kamu melewatkan Sunnah di pagi hari meskipun kamu kendor dalam menunaikan Sunnah yang lain” Saksikan Syekh Ali Jaber di YouTube pada Senin, 30 Oktober 2023.
Syekh Ali Jaber mengatakan, Sunnah dua rakaat pagi merupakan keutamaan atau pahala bagi suku yang dinyatakan lebih besar dari dunia dan seisinya.
Karena pentingnya hal tersebut, ia justru mengimbau setiap umat Islam untuk tidak melewatkan Sunnah Qabliyah, shalat subuh, meski terlambat.
Syekh Ali Jaber berkata: “Kalaupun bangun kesiangan, itu sudah sangat larut, tetap harus berwudhu, sunnah, lalu shalat subuh.”
“Padahal bangunnya jam 11,” tutupnya
Hadits terkait Sholat Subuh Sunnah Qabliyah
Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan dalam kitab “Riyadh al-Shaliyyin” bahwa hadits salat dua rakaat sebelum salat Subuh berasal dari Aisyah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah SAW. Memberkati dia dan memberinya kedamaian, katanya.
“Dua rakaat sebelum shalat Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya.” (HR Muslim)
Dalam riwayat lain disebutkan: “Dua rakaat sebelum fajar bagiku lebih berharga dari dunia dan seisinya.”
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadits ini dalam sebuah hadits, dan Rasulullah (damai dan berkah Allah besertanya) bersabda:
“Rasulullah SAW biasa membaca dua rakaat di malam hari, dua rakaat salam dan satu rakaat akal. Sebelum shalat Subuh, beliau membaca dua rakaat ‘ahs seolah-olah dia mendengar iqama.