JAKARTA – Seorang petani baru-baru ini viral dan menjadi perbincangan usai menyampaikan keinginannya kepada presiden. Melalui video, kami memberikan harapan kepada petani agar harga beras terus naik.
Bahkan, dalam video tersebut, petani tersebut mengejek masyarakat yang memperkirakan harga beras akan turun. Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @tante.rempong.official.
Dalam video seorang petani di tengah sawah tempat ia menanam padi, petani tersebut menjelaskan bahwa petani seringkali tidak diakui ketika gaji pegawai negeri (PNS) dan Upah Minimum Regional (UMR) meningkat setiap tahunnya
Katanya ketika gaji PNS naik, kami petani tidak mogok, UMR setiap tahun naik, kami petani juga tidak melakukan kerusuhan.
Lanjutnya, katanya harga gandum 9 ribu, beras 17 ribu, padahal Presiden bilang: turunkan harga beras, turunkan harga beras.
Dalam protesnya, Hari mengatakan masih banyak masyarakat yang membeli rokok dibandingkan satu kilo beras untuk rumah tangganya.
“Kalau yang suka teriak-teriak, sekeluarga makan nasi 17.000, sehari kenyang, makan sendiri 30.000 batang, tidak diberikan ke istri dan anak,” ujarnya.
Para petani terpaksa protes dan menuntut presiden terus menaikkan harga beras.
“Presiden, kami para petani juga meneriakkan: Jangan turunkan harga beras, jangan turunkan harga gandum,” ujarnya.
“Alangkah baiknya diperluas lagi untuk mensejahterakan petani. Soalnya pupuk mahal, pestisida mahal, itu kata Presiden,” ujarnya.
Sontak video tersebut mendapat dukungan dari netizen yang menambahkannya ke kolom komentar.
“Bu, aku di sisimu karena ibuku seorang petani,” tulis netizen di kolom komentar.
“Saya yakin kalau panen besar, harga gandum malah turun. Biasanya karena pengelolaan pasar yang salah, pasar dimonopoli banyak mafia,” tulis netizen lainnya.