Luar Biasa, Prajurit TNI Ini Rela Rugi Rp20 Juta Sebulan Demi Tolong Petani Singkong yang Menderita

Titik Kumpul – Namanya Lettu Pambantu (Peltu) Bambang, prajurit TNI yang bertugas di Komando Rekreasi (Kuorum) 081/Dhirotsaha Jaya Kodam Brawijaya.

Hingga saat ini, selain menjalankan tugasnya sebagai prajurit TNI di Minwetkad Ponorogo, Peltu Bambang juga menekuni bidang peternakan domba.

Dia pekerja keras dan sabar dalam menggembalakan dombanya. Dengan modal awal Rp 110 juta untuk membeli 70 ekor domba, kini jumlah ekornya bertambah menjadi 400 ekor.

Namun, di balik kisah sukses peternakan domba. Ada cerita unik yang membuat Peltu Bambang memutuskan memilih usaha peternakan domba.

Peltu Bambang saat itu sangat sedih melihat kondisi petani singkong di kampung halamannya Desa Suren, Kecamatan Mlarak, Provinsi Ponorogo, yang menderita akibat harga singkong yang dibeli dengan harga murah.

Pada akhirnya, pikirannya menjadi jernih sehingga bisa terus membangun usaha mandiri dan meringankan penderitaan petani singkong. Sampai peternakan domba dipilih.

“Awalnya saya sedih melihat masyarakat di sini yang sebagian besar petani singkong membeli hasil panennya dengan harga murah, kemudian terpikir untuk mengambil keuntungan dan membeli singkong dari petani dengan harga wajar”, ​​kata Peltu Bambang. Dilansir Titik Kumpul Militer dalam siaran berita resmi Korem 081/DSJ, Kamis 23 April 2024.

Nyatanya, pertanian yang dipimpin Peltu Bambang akhirnya menjadi solusi bagi petani untuk mendapatkan penghasilan yang baik. Sebab, produk pertanian singkong dibeli langsung oleh Peltu Bambang dengan harga terjangkau.

Peltu Bambang membeli setidaknya 6 ton singkong dari petani setiap bulan untuk memberi makan 400 ekor domba.

“Jadi saat ini jumlah yang kami bayarkan setiap bulannya, termasuk pembayaran 4 pekerja, tunggakannya sekitar Rp 26 juta,” ujarnya.

Namun, jumlah domba yang dipelihara meningkat pesat. Ternyata demi membantu petani singkong, Peltu Bambang rela merugi.

Bagaimana tidak, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 20 juta setiap bulannya untuk membeli singkong. Selain itu, ia juga tidak mempunyai penghasilan tetap, karena tidak semua domba, hanya sebagian domba jantan, bisa dijual setiap bulannya.

Alhasil, setiap bulannya Peltu Bambang rela merugi jutaan rupee demi membantu petani singkong mendapatkan penghasilan yang lumayan.

“Kalau dihitung untung, mohon maaf, tapi saya belum bisa kasih tahu, karena saat ini kami hanya menjual pejantan, kalau saya jual domba betina banyak, saya khawatir kami tidak akan melakukannya. bisa menyerap hasil panen singkong dari para petani di sini, jadi kalau kita hitung sesuai kata-kata yang disampaikan beliau, “setiap bulannya terbuang sekitar 20 juta arya”, ujarnya.

Meski mengalami kerugian, Peltu Bambang mengaku senang karena bisa membantu petani singkong dan masyarakat Desa Suren Ponorogo.

Baca: Merinding, Isi Pesan Terakhir Raja Ebon ke Tentara Tengkorak Sebelum Tinggalkan TNI Kostrad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *