Profil 2 Komandan Tempur Hamas yang Diklaim Tewas Dibom Tentara Israel

Kamis, 2023 Pada 16 November, lima pejabat tinggi Hamas Palestina tewas dalam serangan udara militer skala besar Israel di Gaza. Menurut Israel, dua perwira Hamas yang merupakan komandan sayap militer Hamas tewas. .

Militer Titik Kumpul mengatakan dalam rilis berita sebelumnya bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi serangan udara di Jalur Gaza melalui juru bicaranya, Laksamana Muda Daniel Hagar.

Hagari mengatakan serangan Angkatan Udara Israel (IAF) menargetkan jaringan terowongan bawah tanah tempat para pemimpin Hamas diyakini bersembunyi.

Pejabat senior militer Israel juga membenarkan bahwa serangan itu telah merusak parah terowongan bawah tanah Hamas.

Meski Hagari tidak membenarkan tewasnya lima pemimpin Hamas yang menjadi sasaran serangan tersebut. Hagari menuduh Hamas menutupi apa yang terjadi pasca serangan militer Israel.

“Serangan itu ditujukan terhadap para pemimpin militer dan politik kelompok teroris,” kata Hagari, menurut The Times of Israel.

“Dapat dikatakan bahwa bagian bawah tanah tempat mereka berada rusak sangat parah. (Namun) Hamas berusaha menutupi akibat serangan itu,” katanya.

Berikut profil lima pemimpin politik dan militer Hamas di Palestina yang dihimpun dari berbagai sumber Titik Kumpul Army.

Ahmed Ghandour dan Ayman Siam

Ghandour dan Siam adalah perwira Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Palestina Hamas.

Ghandour adalah komandan Brigade Gaza Utara, sedangkan Siam menjabat sebagai pemimpin pasukan roket Hamas.

Kabarnya mulai Sabtu 2023 hingga 11 November, Ghandour belum menghubunginya. Ia juga merupakan orang kepercayaan Komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam Mohammad Deif.

Ghandour selamat dari tiga upaya pembunuhan pada tahun 2002 dan 2012 oleh Pasukan Pertahanan Israel.

Pada tahun 2017, Departemen Luar Negeri AS menyebut Gandour sebagai salah satu buronan paling dicari.

Seperti Gandour, Siam lolos dari kematian dua kali setelah upaya pembunuhan IDF terhadapnya pada tahun 2004 dan 2009.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *