Awas! Puasa Ramadhan Bisa Bikin Gemuk? Ini Kebiasaan yang Harus Dihindari

JAKARTA – Puasa selama Ramadhan menjadi salah satu cara terbaik untuk melakukan detoksifikasi. Puasa juga diketahui bisa membantu kita menurunkan berat badan secara alami. Puasa selama Ramadhan diyakini dapat mengubah kebiasaan makan kita untuk sementara. Frekuensi makan berkurang, makanan berat hanya muncul pada pagi hari dan setelah puasa.

Masa puasa yang panjang mulai dari imsak hingga puasa juga memungkinkan tubuh membakar lebih banyak energi dari glikogen dan lemak.

Namun, puasa sendiri bisa menambah berat badan kita. Mengapa? Dokter Spesialis Jantung, Dr. Herendra Medishita, Sp.JO (K) FIHA karena sebagian dari kami berpindah-pindah. Mereka dibuat bertindak dan percaya bahwa dirinya lemah karena tidak ada makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Karena itu, jika mereka berolahraga atau berolahraga, dikhawatirkan akan semakin melemah.

“Karena di negara kita gulanya tidak mencukupi, jadi kita capek bergerak. Kita dalam keadaan hemat energi, leyeh-leyeh, karena gulanya sepertinya berkurang. Jadi sepertinya kita tidak pergi. .punya energi,” ujarnya dalam acara Hidup Sehat tvOne, Kamis 21 Maret 2024.

Padahal, kata Herendra, jika kita mengurangi olahraga dan bermalas-malasan, akibatnya metabolisme kita melambat. Akibatnya, proses metabolisme menjadi berkurang ketika konsumsi makanan berlebihan terjadi di pagi hari dan dengan cepat menyebabkan penambahan berat badan.

“Karena kita tidak melakukan latihan fisik. Tapi ketika kita melakukan latihan fisik, tubuh kita mendapat sumber energi dari lemak, dari protein, dari dalam diri kita,” ujarnya.

Herendra juga menjelaskan, dirinya selalu berpesan kepada semua orang untuk tidak berhenti berolahraga selama puasa. Jenis olahraga yang dianjurkan adalah olahraga sedang.

“Jika sedang berpuasa, bisa dikurangi menjadi aktivitas sedang selama 60-90 menit, misalnya jalan cepat, naik tangga.

Ditambahkannya, “Jadi apa yang kita makan di pagi hari diubah menjadi energi. Saat kita malas, konversi energinya berkurang, yang membuat kita semakin kuat dan lemah. Padahal kita punya sumber daya,” jelasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *