Titik Kumpul Trending – Baru-baru ini beredar video viral di media sosial yang membagikan informasi tentang bendahara Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Desa Batu Piring, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Talong yang akhirnya dibawa ke pihak berwajib.
Bagaimana tidak, pemuda berusia 23 tahun ini diduga mengambil gaji dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) senilai Rp 115 juta. Berdasarkan keterangan akun Instagram @infipop.id, seorang bendahara Panitia Pengawas Pemilu (PPS) di Desa Batu Piring, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, berhasil mencuri gaji pegawainya yang mendapat bantuan.
Menurut sumber, penulis berinisial MH alias D berhasil menaikkan gaji 126 anggota KPPS di 18 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Batu Piring dengan total Rp115 juta.
Peristiwa ini terungkap ketika anggota KPPS baru menerima gajinya hingga Jumat pagi atau setelah penghitungan suara selesai. Menanggapi kasus penekanan gaji KPPS, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Balangan langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Balangan.
Digunakan untuk permainan
Menurut Kanit Reskrim Polres Balangan Iptu Galuh Restu mengungkapkan, pelaku ditangkap saat sedang berdomisili di wilayah Kabupaten Tabalong. Saat berada di kediamannya, pihak berwenang menemukan uang tunai senilai Rp17 juta.
Saat ditanya, pelaku rupanya sudah memungut gaji seluruh anggota KPPS pada Senin, 12 Februari 2024. Saat uang dicairkan, pelaku terlebih dahulu membayar gaji Perlindungan Masyarakat (Linmas) dan sisanya langsung dikeluarkan.
Lebih lanjut Iptu Galuh menjelaskan, uang gaji anggota KPPS tersebut secara bertahap disetorkan ke rekening pribadi pelaku berinisial MH alias D. Setelah ditransfer ke rekening pribadinya, uang tersebut kemudian digunakan untuk bermain game online.
“Uang yang disetorkan ke rekening pribadi digunakan untuk memainkan permainan judi online.” jelas Ip Galuh mengutip seorang sumber, Senin 19 Februari 2024.
Reaksi pengguna internet
Sontak, informasi tersebut langsung memicu reaksi keras dari banyak netizen di media sosial.
“Di rumah 1,1 dikurangi jadi 650.000… Harganya dipakai untuk beli seragam dan uang bersih-bersih, makan, dan lain-lain,” tulis salah satu warganet.
“Ini gila… sudah keterlaluan,” sahut yang lain.
“Kalaupun belum jadi pejabat, tapi sudah berani korupsi,” sahut yang lain.
“Si Koruptor : “Wah, kemarin pasti kalah karena taruhannya kecil, kalau pinjam gaji orang KPPS pasti menang, nanti saya kembalikan semuanya, bahkan lebih lagi hehe.” Slot admin :” Tunggu.. tunggu.. ” aku menyerah saja hahaha.. ” tulis yang lain. “Bisa jadi jembatan itu, 17 juta bisa jadi 250 juta,” sahut yang lain.
“Ya Tuhan di sinilah ceritanya berakhir,” tulis yang lain.