Jakarta – Penggunaan bedak bayi sudah tidak disarankan lagi oleh dokter anak. Berbeda dengan dulu, ketika orang tua mengoleskan bedak tabur pada tubuh dan wajah bayi, penelitian menunjukkan bahwa hal tersebut dapat berdampak buruk pada kesehatan anak.
Bahan utama bedak bayi adalah talk, mineral yang tersusun dari magnesium, silikon, oksigen, dan hidrogen. Namun karena beberapa penelitian menemukan bahwa penggunaannya berbahaya, banyak produsen bedak bayi yang berhenti memasarkan produk ini dalam beberapa tahun terakhir karena kekhawatiran akan keselamatan anak-anak. Scroll ke bawah untuk informasi selengkapnya, yuk!
Para ahli menyarankan untuk tidak menggunakan bedak bayi atau bedak tabur karena bayi sangat tidak membutuhkannya dan dapat mengiritasi kulitnya.
“Bedak bayi tidak boleh. Bedak bayi mengandung bedak. Kalau ditaruh di badan bayi nanti menyebar. Kalau dia bernapas dan menangis, otomatis dia akan menghirup. Makanya dilarang. Kalau bedak pada bayi, katanya Brawijaya Antasari Jakarta, Dr. Attila Dewanti Po.
American Academy of Pediatrics (AAP) menemukan bahwa susu formula dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan kerusakan paru-paru pada bayi jika bayi menghirup partikel halus dan membuat bayi terpapar asbes.
Sulit untuk mencegah bayi menyebarkan bedak tabur ke udara karena partikelnya kecil dan mudah terhirup. Sedikit saja bedak tabur yang terhirup dapat menyebabkan penyakit cacar pada bayi, apalagi jika bayi berisiko tinggi terkena penyakit pernafasan. Orang-orang yang berisiko tinggi termasuk bayi prematur, bayi dengan penyakit jantung bawaan, dan bayi dengan RSV atau penyakit pernapasan umum lainnya.
Kembali ke alergi, kalau alerginya turun temurun ya, misalnya kedua orang tuanya punya alergi, maka bayinya alergi 70 sampai 80 persen, kalau alerginya saja, dia 50 persen. Dr Attila menjelaskan, jika kedua orang tuanya tidak memiliki alergi, “tetapi jika kakek dan nenek memiliki alergi, mereka juga dapat membawakannya.”
“Berbahaya kalau ada alergi karena paru-parunya sensitif, jadi sebaiknya tidak pakai bedak,” ujarnya.
Dampak dari kebiasaan bedak tabur pada anak dapat mempengaruhi masa pertumbuhannya. Anak lebih mudah terserang penyakit karena mempunyai gangguan pada sistem pernafasan, misalnya sering batuk dalam waktu lama. Akibatnya proses pertumbuhan dan perkembangan terhambat.
Sebagai alternatif, dokter anak menyarankan untuk mengganti bedak dengan lotion. Keduanya memiliki khasiat yang mirip dengan pelembap kulit, namun lotion cenderung lebih aman jika dihirup.