Titik Kumpul – Militer Rusia kembali kehilangan dua kapal perang pasca serangan rudal Ukraina di Sevastopol, republik otonom Krimea. rezim Vladimir Putin.
Armada Laut Hitam (VMF) Angkatan Laut Rusia kembali mendapat serangan hebat dari militer Ukraina dan kembali menyasar kapal perang yang beroperasi di perairan tersebut.
Seorang perwira Rusia yang ditempatkan di Sevastopol mengkonfirmasi serangan besar-besaran lainnya di wilayah tersebut dalam sebuah laporan yang dikutip oleh Titik Kumpul Militari dari Reuters.
Meskipun beberapa rudal Ukraina berhasil ditembakkan, dua kapal perang Rusia dilaporkan hancur. Dua kapal tersebut merupakan kapal serbu amfibi kelas Ropucha, Azov (151) dan Yamal (156).
Selain itu, militer Ukraina juga mengaku telah menghancurkan sarana dan prasarana komunikasi Armada Laut Hitam Rusia.
Pernyataan Angkatan Bersenjata Ukraina (AFU) menyebutkan, pasukan pertahanan Ukraina berhasil menghantam Azov dan Yamal, pusat komunikasi dan beberapa fasilitas infrastruktur Armada Laut Hitam Rusia di Krimea.
Hancurnya dua kapal perang Rusia bernama Grant menjadi catatan penting bagi Ukraina dalam menggerogoti kendali Putin atas Laut Hitam.
Menurut Shaps, serangan militer Ukraina telah menjadi bagian penting dalam sejarah tertulis setidaknya selama 151 tahun terakhir. Pasalnya, Angkatan Laut Rusia telah menguasai perairan tersebut sejak tahun 1873
Menurut laporan Titik Kumpul Military dari Sky News, Shaps mengatakan Ukraina telah memindahkan dua kapal Rusia ke pelabuhan Sevastopol di Krimea, sehingga melemahkan kendali Vladimir Putin atas Laut Hitam.
“Ini adalah momen bersejarah bagi Ukraina dan perubahan lebih lanjut dalam dinamika Laut Hitam. Penghancuran kapal-kapal penting Rusia ini merupakan titik balik sejarah yang penting,” ujarnya.
Schaps juga menekankan bahwa Putin dan militer Rusia tidak dapat beroperasi dengan aman di Laut Hitam karena serangan berulang kali di Laut Hitam.
“Dalam bahasa sederhananya, itu berarti Putin tidak bisa lagi melakukan latihan dengan aman di Laut Hitam, meskipun kapal-kapal Rusia telah beroperasi di sana sejak tahun 1873,” kata Sapps.
Sejak dimulainya perang pada 24 Februari 2024, militer Rusia telah kehilangan sedikitnya 35 kapal perang. Sebagian besar kapal perang yang hancur berasal dari Armada Laut Hitam Rusia.