Parepare – Belakangan ini banyak warga yang bergembira melihat dibangunnya sekolah Kristen di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulseli). Masyarakat menilai pembangunan sekolah tersebut merupakan pelanggaran terhadap peraturan yang ada.
Belakangan, masyarakat mengadakan aksi dengan tujuan membangun Sekolah Kristen Gamaliel yang sedang dibangun di sana. Demonstrasi digelar pada Jumat 6 Oktober 2023 di Jalan Poro Parepare-Pinrang dan di depan Kantor DPRD Parepare.
Warga yang turut serta dalam aksi ini mengatakan, Sekolah Kristen Gamaliel dibangun tidak sesuai aturan. Terlebih lagi, hal ini juga terjadi pada mayoritas umat Islam.
Video yang diposting akun @____theDEVIL memperlihatkan ratusan warga berunjuk rasa secara damai dan antusias. Mereka membawa spanduk dan papan yang menyatakan menolak pembangunan Sekolah Kristen Yayasan Gamaliel.
Para pengunjuk rasa telah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mereka ingin menjaga keberagaman agama dan menghindari konflik sosial yang mungkin timbul akibat pembangunan sekolah tersebut.
“Kami dari Aliansi Masyarakat Soreang di Parepare menolak dibangunnya Sekolah Kristen Gamaliel di masyarakat kami. “Kami tidak ingin konflik antar agama, kami ingin perdamaian,” kata salah satu peserta aksi.
Menyikapi hal tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paréparé akhirnya turun tangan. Panitia di kampung halaman mantan Presiden RI Bij Habib menolak rencana pembangunan sekolah Kristen melalui Yayasan Gamaliel.
Hal ini terjadi setelah terjadi demonstrasi besar-besaran masyarakat yang menuntut pembatalan pembangunan sekolah tersebut.
Keputusan tersebut diumumkan langsung dalam rapat khusus yang digelar DPRD Kota Parepare pada Jumat, 6 Oktober 2023.
Menurut DPRD Kota Parepara, pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel menjadi perdebatan sengit dalam beberapa bulan terakhir. Selain itu, penolakan terhadap proyek ini sangat besar ketika banyak warga Parepara, termasuk banyak tokoh agama dan masyarakat, melihat pendirian sekolah Kristen dapat mengancam persatuan antar agama di kota ini.
Karena banyaknya tekanan dari masyarakat, DPRD Kota Parepare akhirnya memutuskan untuk membatalkan proyek pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel. DPRD Parepare dalam keterangan resminya menjelaskan, keputusan ini diambil untuk menjaga keharmonisan dan stabilitas sosial di Kota Parepare.
“Kami mendengarkan suara masyarakat dan kami merasa penting untuk menjaga persatuan dan keharmonisan antar umat beragama di kota ini. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan banyak aspek, termasuk kebutuhan masyarakat yang menjadi prioritas kami, kata Ketua DPRD Kota Parepare Kaharuddin Kadir dalam keterangannya, Senin, 9 Oktober 2023.
Menurutnya, berbagai kelompok, termasuk yayasan Kristen yang berencana membangun sekolah tersebut, memiliki reaksi berbeda terhadap keputusan tersebut.
Keputusan DPRD Kota Parepare menolak pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel menyoroti pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam mengambil keputusan terkait proyek pembangunan yang mungkin berdampak pada kehidupan kolektif.
“Sebagai wakil rakyat, DPRD telah mengambil langkah-langkah sesuai konsensus masyarakat untuk menjaga persatuan dan kerukunan di Kota Parepare,” kata Kaharuddin Kadir.
“Jadi kami sepakat DPRD akan segera menolak penghentian sementara pembangunan sekolah tersebut,” jelasnya.
Baca artikel edukasi menarik di tautan ini.