Hubungan Indonesia dan China Makin Mesra di Bidang Digital

VIVA Tekno – Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saat ini berkembang sangat pesat dan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu kunci utama perkembangannya, sehingga pengembangan kemampuan dan pengetahuan SDM menjadi hal yang sangat penting.

Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, semangat kerja sama antara Indonesia dan Tiongkok menyimpan harapan besar dalam membentuk masa depan sektor digital.

Kemitraan ini berpotensi menciptakan ekosistem digital yang berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kedua negara berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan talenta dan insinyur digital melalui program komprehensif termasuk pelatihan, penelitian, dan pengembangan karier.

Untuk itu Perusahaan Telekomunikasi Indonesia (MASTAL) sebagai Asosiasi ICT Indonesia berupaya menciptakan dan mengembangkan kemampuan sumber daya manusia agar mampu bersaing di masa depan baik di dalam maupun luar negeri melalui kerjasama antar organisasi.

Hal tersebut diungkapkan CEO Mastel Servoto Atmosutarno di Jakarta, Selasa 30 Januari 2024. Kerjasama Indonesia dan Tiongkok di bidang ICT diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara ZTE, China Institute of Communications (CIC). Mastel dan Telkom University, Bandung, Jawa Barat.

Dalam pertemuan tersebut, ZTE dan Telkom University juga membuka Digital Enterprise Ecosystem (DEE) Lab untuk mendorong pertumbuhan talenta digital dan kolaborasi antara pengembang aplikasi, perusahaan, dan operator jaringan seluler untuk mengembangkan ekosistem perangkat keras dan perangkat lunak.

“Sejak tahun 2008, ZTE dan Telkom University bersama-sama mengembangkan teknologi ini, khususnya dalam komunikasi digital yang diciptakan melalui teknologi LTE atau 5G milik ZTE. Selain itu, mereka memberikan pelatihan dan edukasi kepada siswa untuk mempelajari Kegiatan seperti hadiah yang mendukung cara kerja perangkat 5G.” kata rektor. Universitas Adiwijaya Telkom.

Richard Liang, Presiden ZTE Indonesia, mengatakan kerja sama antar pemangku kepentingan untuk memperkuat ekosistem digital yang inklusif adalah kunci kesuksesan bersama.

“Kami yakin koordinasi antara pemerintah, asosiasi, industri, dan institusi akademis akan menciptakan landasan yang kokoh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif dan perkembangan teknologi yang positif,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *