JEPANG – Pemerintah pusat Jepang akhir pekan lalu mengatakan bahwa jumlah rata-rata pasien yang terinfeksi flu di ribuan fasilitas medis yang ditunjuk di seluruh negeri kini telah mencapai tingkat waspada, tingkat tertinggi dalam 10 tahun.
Menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, hampir 5.000 fasilitas kesehatan melaporkan 166.690 kasus dalam seminggu hingga 10 Desember, dengan rata-rata 33,72 orang per fasilitas dan tingkat kewaspadaan di atas 30, The Japan Times melaporkan pada hari Senin. , 18 Desember 2023.
Institut Penyakit Menular Nasional memperkirakan jumlah kasus secara nasional selama periode ini adalah sekitar 1.118.000 dan diperkirakan akan terus meningkat.
Penyebaran yang cepat ini mencerminkan menurunnya kekebalan terhadap influenza pada masyarakat umum setelah jumlah kasus menurun dalam beberapa tahun terakhir di tengah penerapan langkah-langkah anti-infeksi terhadap pandemi virus corona.
Pakar kesehatan juga mengatakan virus influenza menyebar sekitar sebulan lebih awal dari biasanya.
Jumlah kasus virus corona telah meningkat selama tiga minggu berturut-turut, kata para pejabat.
Di tengah kekhawatiran bahwa kedua virus tersebut dapat menyebar lebih jauh saat pertemuan sosial akhir tahun dan Tahun Baru di Jepang, para ahli mendesak agar masyarakat berhati-hati, baik warga negara Jepang maupun wisatawan.
Menurut kementerian, sekolah dan kelas khusus di 6.382 lembaga pendidikan di seluruh negeri harus ditutup selama seminggu.
Meskipun wabah influenza biasanya terjadi pada akhir musim dingin dan musim semi, terdapat peningkatan yang tidak biasa pada tahun ini dibandingkan bulan Agustus. Kementerian mengeluarkan peringatan flu pada bulan Oktober ketika tingkat yang direkomendasikan yaitu 10 orang per rumah sakit terlampaui pada bulan tersebut.
Nobuhiko Okabe, kepala Institut Kesehatan Masyarakat Kota Kawasaki, mengatakan, “Langkah-langkah individu untuk mencegah penularan sama dengan COVID-19, termasuk vaksinasi, memakai masker dan menghindari tempat keramaian.”