Kisah Nyata di Balik Rumah Bagus Pasukan Tengkorak dan Hadiah 5 Miliar dari Jenderal TNI Maruli

VIVA – Jumat pagi kemarin, saya cukup kaget saat membuka update status di kontak WA teman Tengkorak 305.

Bersamaan dengan itu, kawan-kawan mengunggah status bergambar 2 piagam penghargaan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

‘Sangat memuji dan mengucapkan terima kasih kepada YONIF 305/T BRIGIF 17 DIV 1 KOSTRAD atas kinerja unit yang berhasil meraih Juara I Swakelola Rumdis Harbang Tahap I TA 2024’

Dalam piagam tersebut disebutkan akan diterbitkan di Bali pada 25 April 2024 dengan stempel resmi TNI AD dan tanda tangan Panglima TNI Jenderal TNI Maruli Simanjuntak.

Plakat lain bertuliskan kalimat yang sama, hanya di tengahnya tertulis 5.000.000.000. (lima miliar rupee)

Saya segera menghubungi beberapa teman prajurit TNI yang tergabung dalam Skeleton Army untuk mengetahui kebenaran kabar tersebut, yang tentunya merupakan kabar yang sangat baik, sebuah kabar gembira sekaligus membanggakan bagi saya pribadi.

Dan saya pun mengkonfirmasinya ke Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat dan ternyata berita itu benar adanya.

“Alhamdulillah Tengorak akhirnya menang,” kata Ku berbicara sendiri sambil menatap layar smartphone.

Sebagai seorang jurnalis, pemberitaan ini tidak bisa diabaikan. Apalagi ini merupakan prestasi besar Pasukan Tengkorak setingkat TNI Angkatan Darat.

Aku menyalakan laptop dan jemariku mulai mengumpulkan berita tentang penghargaan yang baru saja diterima Pasukan Tengkorak dari KSAD.

Tak lama kemudian beritanya selesai dan disiarkan di saluran militer VIVA. Saya menyalin tautan berita dan membuka WA untuk berbagi berita dengan mereka yang terkena dampak.

Orang pertama dan satu-satunya yang sengaja saya kirimkan linknya adalah Letkol Inf Ardiansyah atau Raja Ibon Kogila alias Raja Ibon.

Saya yakin kakak saya sudah mengetahui tentang penghargaan ini, jadi ada alasan khusus mengapa saya hanya berbagi kabar tersebut dengan Raja Ibon. Selanjutnya, saat KSAD menyerahkan penghargaan kepada Skull Trips, Raja Ibon akan menghadiri pemanggilan Komandan Satuan Terpusat (AKS) di tempat yang sama di Bali.

Tak lupa saya juga mengucapkan selamat kepada Raja Ibon atas penghargaan yang diraih Yonif Para Rider 305/Tengkorak.

Mungkin banyak yang bertanya kenapa saya hanya mengucapkan selamat kepada Raja Aibon dengan membagikan kabar tersebut. Bukankah dia melepaskan posisinya sebagai panglima pasukan kerangka?

Nah ada cerita penting dan menarik tentang kepribadian Raja Ibon serta pencapaian luar biasa yang baru saja diraih Skeleton Army.

Ceritanya begini, pada hari Sabtu tanggal 20 April 2024 saya menyaksikan langsung Raja Aibon secara resmi menyerahkan pangkat Danonif 305 yang disandangnya selama 821 hari kepada Letkol Inf Danu Prasetyo.

Acara formal tersebut berlangsung hanya lima hari sebelum Kepala Staf Angkatan Darat menganugerahkan Skeleton Trips sebagai Juara Pembaruan Perumahan Resmi Angkatan Darat.

Nah, sehari sebelum Raja Ibon meninggalkan Danonif, tepatnya Jumat 19 April 2024, saya baru mengetahui program pemukiman kembali resmi yang dicanangkan Jenderal TNI Maruli juga ‘dipermasalahkan’.

Siang harinya saya berada di asrama Markas Batalyon Infanteri 305 Tengkorak di Teluk Jambe, kebetulan tim penilai datang melihat dan menilai rumah dinas yang telah direnovasi total oleh Tentara Tengkorak.

Saat itu, usai salat Jumat, saya diajak Raja Aibon menuju lokasi 24 rumah dinas yang dipugar bersama tim penilai.

Suatu ketika, ketika tim penilai yang terdiri dari dua perwira berpangkat letnan kolonel sedang berbicara dengan Raja Aibon, sebuah kalimat yang diucapkan Raja Aibon terdengar sangat mengesankan bagi saya.

“Saya menang atau tidak, tidak masalah, yang penting saya berhasil, para prajurit senang sekarang mereka punya rumah baru. Besok mereka dapat sertifikat,” kata alumnus Akmil 2004 itu.

Di sinilah saya melihat semangat pemimpin sejati muncul dalam diri Raja Aibon. Ia tidak peduli dengan hasil pemikiran dan perjuangannya selama 88 hari sejak kediaman resminya dipulihkan siang malam dan diganjar gelar juara. Baginya, kesejahteraan dan kebahagiaan prajurit yang mendapat akomodasi pemerintah yang layak dan nyaman lebih penting dari apapun.

Jadi ketika Panglima TNI menyerahkan piagam tersebut, saya ucapkan selamat kepadanya meskipun dia bukan bos Abang Tengkorak Trips.

Sejarah singkat proses program rehabilitasi resmi di Asrama Tengkorak Yonif Kostrad 305.

Proses rehabilitasi rumah dinas dimulai pada 5 Januari 2024. Meski saya hanya sempat melihat pasukan kerangka menyerang rumah-rumah tak layak huni, namun saya rutin memantau perkembangan rehabilitasi rumah tersebut, setiap hari melalui transmisi dokumen. Informasi YPR 305 di berbagai platform media resmi serta saya berkomunikasi dengan Raja Aibon melalui Wa.

Dari sini saya tahu bahwa Raja Ibon tidak main-main dalam pemugaran rumah swakelola ini. Bayangkan seluruh personel yang ada, baik perwira, bintara, dan tamtama, dikerahkan hingga mengeluarkan keringat untuk menyelesaikan rehabilitasi yang hanya diberi waktu 3 bulan.

Dari matahari terbit di timur hingga matahari terbenam di barat hingga larut malam, semua orang bekerja berdasarkan kesepakatan bersama.

Akhirnya pada 1 April 2024, seluruh rumah dinas telah direnovasi total. Memang dalam kurun waktu 88 hari, Raja Ibon dan pasukannya berhasil merestorasi rumah dinas sebanyak dua kali lipat dari jumlah yang ditetapkan TNI.

Dalam kebijakannya, TNI AD mengucurkan dana sebesar Rp2 miliar kepada unit-unit terpilih untuk merehabilitasi bangunan rumah dinas swakelola. Dan dengan dana APBN, TNI AD menargetkan renovasi 12 rumah dinas. Sementara itu, Raja Ebon dan pasukannya berhasil merestorasi secara leluasa 24 unit rumah dinas.

Dan saya telah melihat dengan mata kepala sendiri kondisi kediaman pemerintah yang telah dipugar. Benar-benar bagus, indah dan nyaman. Rumah type K45 mempunyai desain yang modern dan minimalis.

Namun, pasukan tengkorak bukanlah satu-satunya rumah dinas sesuai instruksi. Semua rumah dilengkapi dengan garasi di depan. Lalu ada taman kecil yang dihiasi berbagai bunga dan kolam ikan.

Di dekat rumah juga telah dibuat taman sederhana yang dapat ditanami berbagai jenis sayuran dan buah-buahan.

Dan hal itulah yang membingungkan panel juri hingga keputusan menang jatuh di tangan Skeleton Army.

Selamat Yonif 305… Selamat Pemimpin Sejati.. Raja Ibon tak pernah mati…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *