Titik Kumpul – Bank Mandiri kembali menunjukkan komitmennya terhadap perkembangan olahraga di Indonesia dengan menjadi juara untuk ketiga kalinya di Indonesia Open 2024. Agustus hingga 1 September 2024.
Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, menjadi tuan rumah ajang golf internasional ini merupakan salah satu kesempatan yang paling ditunggu-tunggu oleh para pegolf dan olahragawan tanah air. Melalui keikutsertaan Bank Mandiri, diharapkan dapat menggugah minat para pegolf di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan prestasi golf di Indonesia.
Dukungan ini, lanjut Rohan, merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri dalam mendongkrak sport pariwisata Tanah Air. “Bank Mandiri merasa terhormat bisa bekerja sama dengan Indonesia Open. “Turnamen ini tidak hanya penting dalam negeri, tetapi juga memiliki daya tarik nasional yang besar sehingga merupakan ajang olahraga yang patut dikerjasamakan dengan Bank Mandiri,” kata Rohan di Jakarta. , Selasa (9/7).
Bank berlogo pita emas ini menjelaskan, dukungan tersebut terkait dengan niat perseroan untuk membantu mengembangkan pemain agar bisa meraih hasil baik di tingkat internasional.
“Setiap tahun kita melihat adanya peningkatan minat masyarakat terhadap golf, terutama di kalangan anak muda. Hal inilah yang mendorong Bank Mandiri untuk turut serta mengembangkan dan mendukung turnamen golf ini agar pegolf Indonesia dapat bersaing di turnamen internasional,” ujarnya. menjelaskan.
Mandiri Indonesia Open 2024 menawarkan total hadiah sebesar US$500.000 atau sekitar Rp8,15 miliar (nilai US$1 = R16.300), dengan pemenang pertama mendapatkan US$90.000. Ketua Umum Persatuan Golf Seluruh Indonesia (PB PGI) Japto Soerjosoemarno mengucapkan terima kasih atas dukungan Bank Mandiri.
“Kami sangat berterima kasih kepada Bank Mandiri atas dukungannya yang tiada henti terhadap Indonesia Open. Dukungan telah diberikan selama tiga tahun tanpa henti.
Damai Indah Golf – Lapangan PIC, lanjut Japto, kembali menjadi tuan rumah Mandiri Indonesia Open 2024, setelah terakhir kali menjadi tuan rumah sepuluh tahun lalu.
“Kami sangat berterima kasih kepada Damai Indah Golf Course – PIC yang kembali menjadi tuan rumah bagi kami. Kami sangat beruntung bisa bersaing di salah satu klub golf terbaik di Indonesia dengan lapangan kelas dunia,” ujarnya.
Para pegolf akan menghadapi tantangan baru di lapangan Damai Indah Golf – PIK yang dirancang oleh desainer lapangan golf ternama Robert Trent Jones Jr.
Managing Director PT Damai Indah Golf S Christine Wiradinata mengatakan, suatu kehormatan bagi lapangan Damai Indah Golf – PIK kembali menjadi tuan rumah Indonesia Open.
“Lapangan PIC kami adalah tempat yang sempurna untuk turnamen sebesar ini. Tim kami akan bekerja keras untuk memberikan ajang terbaik pada turnamen golf tahun ini,” kata Christine.
Menurut Cho Min Tant, Komisaris dan Direktur Asian Tour, dalam beberapa musim terakhir, Mandiri Indonesia Open menambah kekuatan signifikan kelas menengah Asian Tour.
“Kami berterima kasih kepada Bank Mandiri atas bantuannya dalam turnamen ini dan atas dukungannya yang terus menerus terhadap acara ini selama tiga tahun. “Kami juga berterima kasih kepada Persatuan Golf Indonesia dan Lapangan Golf Damai Indah – PIK atas kerja luar biasa mereka dalam menyelenggarakan Indonesia Open ke-40,” kata Cho. .
Sekadar informasi, Indonesia Open telah digelar sejak tahun 1974. Hingga saat ini baru satu pegolf Indonesia yang menjadi juara, yakni Kasiadi pada tahun 1989. Pemain asal Indonesia lainnya, Rory Hee hampir kembali mencetak sejarah pada tahun 2011. Namun, ia harus puas T2 di bawah asuhan juara bertahan Thavorn Wirachand (Thailand). Saat itu turnamen diadakan di Lapangan Golf Damai Indah – PIK.
Tahun lalu, kompetisi ini dimenangkan oleh Nithithorn Tipong dari Thailand. Bintang lainnya, Gaganjit Bhullar dari India, sudah tiga kali menjadi juara, yakni pada 2013, 2016, dan 2022. Padraig Harrington dari Irlandia juga menjadi juara pada tahun 2014, yang merupakan kali terakhir turnamen diadakan di Damai Inda Golf – PIC sebelum kembali digelar tahun ini.
Tavorn Viratchan menjadi juara dua kali, pada tahun 2005 dan 2011. Rekan senegaranya, Tongchai Jaide, menang pada tahun 2009. Craig Parry (Australia) menang pada tahun 1997 dan Frank Nobillo (Selandia Baru) pada tahun 1994. .