Mantan Danjen Kopassus Bela 3 Satgas Bradjamusti yang Ditangkap Polis Malaysia di Perbatasan

Jakarta – Mantan Komandan Kopassus (Danjen) yang kini menjabat Komandan Bendungan, terpaan rumor liar di berbagai media.

Pangdam Tanjungpura mengatakan, tiga anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif Artileri Medan (onarmed) 10/Bradjamusti meninggalkan pos jaga atas persetujuan Satgas Pamtas RI-Mly untuk pengadaan sembako. negara tetangga

Mayjen TNI Ivan Pangdam XII/Tanjungpura mengatakan, “Misalnya ada tanda-tanda masyarakat membawa beras terlalu banyak, tidak ada paket seperti obat-obatan. Tidak ada, itu tipuan.” Pengumuman itu disampaikan Setiawan dalam keterangan resmi yang dikeluarkan VIVA Dinas Militer pada Kamis, 1 Februari 2024.

Mayjen TNI Ivan Setiawan menjelaskan, ketiga personel TNI AD tersebut dijemput oleh seorang warga Malaysia yang menjual kebutuhan sehari-hari untuk perbekalan pos jaga TNI AD saat melintasi perbatasan untuk berbelanja di Lubok Antu, Sarawak. .

“Mereka mendapat izin dari Dansatgas untuk membeli ongkos kirim di Lubbock Antu. Mereka kemudian berangkat ke Lubbock Antu dan dijemput oleh tukang pos. Dari toko mereka dibawa dengan mobil sipil, bukan kendaraan dinas. Ada petugas patroli PGA yang membuat penangkapan itu,” ujarnya.

Saat mobil tersebut dihentikan polisi Malaysia, lanjut Pangdam Tanjungpura, warga yang membawanya ketakutan dan meninggalkan ketiga anggota satgas tersebut. Sementara itu, anggota Satgas mengikuti prosedur rutin dan tertib selama diinterogasi oleh petugas polisi dari negara tetangga. Akhirnya, dia ditangkap oleh PGA untuk diinterogasi.

Jadi anggota sebenarnya membawa 8 tabung gas 14kg untuk keperluan pos yang diharapkan. Misalnya kalau ada laporan membawa banyak beras, paket seperti narkotika, itu hoaks. Saya jamin tidak, ujarnya.

Mayjen TNI Ivan Setiawan mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak Malaysia. Ketiga pegawai ini diharapkan segera bisa bergabung dengan rekan-rekannya.

“Kami sudah menghubungi dan berharap anggota kami diambil dan diserahkan kepada kami hari ini. Agar tidak terjadi pelanggaran seperti yang diberitakan di media. Sebagai Pangdam, saya bertanggung jawab atas kesejahteraan anak-anak di sana. kamp dan “penyelundupan barang-barang seperti obat-obatan dan hal-hal lain.” tegas Jenderal bintang dua Kopassus untuk memastikan dia tidak melakukan hal tersebut.

Seperti diberitakan VIVA Militer sebelumnya, tiga prajurit TNI dari Batalyon Artileri Medan (onarmed) 10/Seksi AD Bradjamusti Kostrad TNI RI-Satgas Keamanan Perbatasan (Pamtas) Malaysia ditangkap oleh Royal Malaysian Action Force AM. Polisi (PDRM PGA) Malaysia 28 Jan 2024.

Tiga anggota TNI AD yang bertugas di kawasan Nanga Badau ditangkap saat membeli perbekalan pos jaga di Kapuas Hulu, kawasan Batu Kaya, Lubok Antu, Serakawa. Mereka berangkat membeli barang-barang kebutuhan pokok di Sarawak karena lokasi perbelanjaan pos lebih dekat dibandingkan dengan yang ada di Indonesia yang berjarak sekitar 20 km dari Satgas Pamong Praja RI-Malaysia di pos jaga 10/Bradjamusti. Kapuas Hulu, daerah Nanga Badau.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *