Mengintai Penjahat di Dalam Bus dengan CCTV

VIVA Techno – Di era digital, kamera pengintai atau Closed Circuit Television (CCTV) menjadi salah satu teknologi yang diandalkan.

Alat ini digunakan untuk memantau situasi dan kondisi di tempat tertentu untuk mencegah terjadinya kejahatan.

Bahkan karena fungsinya, rekaman CCTV kerap dijadikan alat bukti kejahatan oleh polisi.

Perusahaan rental VIVA Tekno melaporkan bahwa teknologi CCTV pertama kali digunakan di Jerman pada tahun 1942. Saat itu, insinyur Walter Bruch merancang sistem kamera untuk memantau peluncuran roket V-2.

Berkat kamera Bruch, para insinyur dapat dengan aman memantau peluncuran roket dari dalam laboratorium tanpa harus pergi ke lapangan.

Pada tahun 1949, teknologi CCTV pertama kali digunakan untuk tujuan komersial. Namun, jangan dibayangkan CCTV pada masa itu sama dengan yang digunakan sekarang.

Pada pertengahan abad ke-20, sistem kamera pengintai Bruch terdiri dari satu kamera dan satu monitor. Teknologi perekaman video belum ditemukan.

Akibatnya pengawas harus mengamati langsung dari layar dan tidak bisa memanfaatkan kejadian masa lalu. Teknologi CCTV baru berkembang pesat pada pertengahan tahun 1970-an, hal ini disebabkan karena rekaman video atau VCR (VCR) sudah banyak tersedia.

Teknologi VCR kemudian digunakan dalam sistem CCTV dan memberikan cara baru dalam menggunakan kamera pengintai.

Jadi masyarakat tidak perlu lagi melihat langsung ke layar. Selain itu, sistem dapat diatur dan dibiarkan berjalan sendiri. Pengguna dapat melihat informasi yang direkam sesuai keinginan.

Hal ini membuat CCTV populer di kalangan pebisnis dan swasta. Perangkat tersebut kini dipasang di bus penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). Namun teknologi ini bukannya tanpa kekurangan.

Ketua Ikatan Pengusaha Muda Bus Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengaku mendapat beberapa laporan dari operator bus lain bahwa ada pelaku yang mengubah arah sorotan kamera.

“Mereka (penjahat) juga punya strategi. Jadi ya, bagaimanapun juga, seperti kucing yang mengejar ekornya. Cara paling efektif adalah penumpang membantu petugas bus dengan meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatian,” ujarnya, Jumat. 29 Desember 2023

Meski demikian, diakuinya bus penumpang AKAP menjadi alternatif pilihan bagi mereka yang bepergian ke luar kota. Szani yang dikenal secara nasional mengatakan, tren jumlah penumpang bus AKAP terus meningkat.

Menurutnya, hal ini disebabkan oleh infrastruktur yang dibangun pemerintah serta perbaikan yang dilakukan operator bus melalui peningkatan kualitas kendaraan – termasuk peningkatan ketersediaan bus kategori premium.

Ia pun bersyukur, viralnya cuitan seorang netizen yang mengaku pernah kehilangan gadget saat menaiki bus Rosalia Indah tidak mempengaruhi minat masyarakat menikmati liburan bus AKAP.

Di kalangan operator bus, Rosalia Indah dikenal sebagai penyedia layanan paling ketat dalam hal layanan profesional.

“Rosalia Indah itu standar pelayanannya. Kita contoh bagaimana membangun SDM. Karena kita sama-sama tahu, bus AKAP pertama yang menggunakan pramugari adalah Rosalia Indah. Tidak mudah menjadi kru Rosalia Indah,” dia jelas Sani yang juga merupakan CEO PO SAN. Berdasarkan data Dinas Perhubungan DKI Jakarta, jumlah penumpang bus AKAP – baik yang datang maupun berangkat – meningkat di banyak terminal di Jakarta, terutama saat libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru).

Peningkatan jumlah penumpang yang datang dengan bus AKAP sebanyak 26,04 kali dan jumlah keberangkatan sebesar 5,45 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Secara umum dapat dikatakan pada tahun 2021 hingga 2022 peningkatan jumlah penumpang mencapai 60 persen, dimana tahun 2021 merupakan masa pemulihan dari Covid-19.

Namun pada tahun 2019 hingga 2022 dan 2023 peningkatan jumlah penumpang mencapai 35 persen, kata Sani. Senada, Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Suharto berharap operator bus penumpang memasang CCTV di kendaraannya.

“Belum diwajibkan di kawasan Jarak Antar Kota (AKAP), tapi saya sudah bicara dengan teman-teman operator bus untuk segera memasang CCTV guna menjamin keamanan penumpang bus,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *