JAKARTA – Rudi Hartono merupakan legenda bulutangkis Indonesia yang telah menorehkan segudang prestasi di All England dan Piala Thomas.
Selain itu, Rudy Hartono menciptakan sejarah All England dengan memenangkan trofi sebanyak delapan kali hingga menjadi pemenang terhebat dalam sejarah All England.
Nama atau fotonya selalu terpampang di semua acara di Inggris. Maka tak heran jika banyak pebulu tangkis Indonesia dan asing yang mengidolakan Rudy Horton, sama seperti Jonathan Christie.
Sebelum melakukan debutnya di All England, Rudy Hartono berhasil meraih Piala Thomas pada tahun 1967 saat usianya masih 18 tahun.
Tahun berikutnya, Rudy Hartono melakukan debutnya di All England dan memenangkan gelar dengan mengalahkan Tan Aik Huang dari Malaysia dalam dua game (15–12) dan (15–10).
Rudy Hartono masih berusia 18 tahun 6 bulan saat mengalahkan juara bertahan Inggris dan menjadi pebulu tangkis termuda yang meraih trofi tersebut.
Prestasi Rudy Hartono tak berhenti sampai di situ, pada tahun 1969, pria kini berusia 74 tahun itu berhasil mempertahankan gelar All England melawan rekan senegaranya, Darmadi, dalam dua gim (15-1) dan (15-3).
Pada dekade 1970-an, kebangkitan Rudy Hartono semakin tak terbendung. Ia kembali berhasil mempertahankan gelar All England saat menghadapi pemain Denmark Svend Prijem dalam dua game (15-7) dan (15-1).
Pada tahun 1971, Rudy Hartono sukses mempertahankan gelar All England keempatnya dengan mengalahkan rekan senegaranya Muljadi dalam dua game (15-1) dan (15-5).
Tahun berikutnya, Rudi Harton kembali bertemu Svend Pridge di final All England, namun wakil Denmark itu masih belum mampu mengalahkan pebulu tangkis Indonesia tersebut, Rudi memenangkan dua game (15–9) dan (15–4).
Pada tahun 1973, Rudy Hartono semakin mendominasi All England setelah meraih gelar keenamnya dengan menyingkirkan rekan senegaranya Christian Hedina dalam dua game (15–4) dan (15–2).
Pada tahun 1974 Rudy Hartono mengukuhkan trofi ketujuh All England setelah mengalahkan pemain bulu tangkis Malaysia Panch Gunalan dalam tiga pertandingan (8–15), (15–9) dan (15–10).
Pada tahun 1975, Rudy Harton bertemu kembali dengan Svend Pree untuk ketiga kalinya. Namun di All England tahun itu, Rudy gagal mempertahankan trofinya setelah kalah dalam dua game (11–15) dan (14–17).
Tahun berikutnya, pada tahun 1976, Rudy Hartono kembali meraih trofi All England kedelapan dan terakhirnya dengan mengalahkan rekan senegaranya Lim Swee King dalam dua game (15–7) dan (15–6).
Namun Rudy Hartono gagal mencapai final All England pada tahun 1977 dan kembali mencapai final pada tahun 1978, namun pada tahun itu Rudy dikalahkan oleh rekan senegaranya Liam Swee King.
Pada tahun 1978, Rudy Hartono mencapai final All England untuk terakhir kalinya. Setelah bekerja selama hampir 10 tahun dan memenangkan delapan trofi di Inggris, ia memutuskan untuk tidak lagi mengikuti ajang tersebut karena usianya sudah tidak muda lagi dan memutuskan untuk pensiun pada tahun 1980.
Jasa Rudy Harton dalam perkembangan dunia bulu tangkis di Indonesia dan dunia sangat besar. Namanya akan selalu dikenal di semua ajang di Inggris. Sejauh ini belum ada pebulu tangkis yang berhasil meraih rekor trofi yang dipegang Raja Inggris.