Pabrik BYD di Subang Bisa Bikin 150 Ribu Mobil Listrik per Tahun, Beroperasi di 2026

Jakarta, 1 Mei 2024 – BYD Motor Indonesia menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Suryabuat Swadaya, pengembang Kawasan Industri Subang Smartpolitan. Nantinya akan ada pabrik BYD di Subang dengan luas lahan 108 hektare.

Kontrak tersebut ditandatangani pada acara PEVS 2024 pada Selasa, 30 April 2024. PT Suryabuat Swadaya merupakan pengembang Kawasan Industri Smartpolitan Subang. Perjanjian kerja sama ini ditandatangani sebagai langkah strategis awal pengembangan ekosistem EV di Indonesia dengan BYD yang meliputi pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan dengan teknologi terkini yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Sesuai kesepakatan kedua belah pihak, proses selanjutnya adalah pengalihan lahan yang akan dilakukan pada Agustus 2024. BYD merencanakan konstruksi bertahap dan diharapkan mulai beroperasi pada Januari 2026.

Eagle Zhao, Presiden PT BYD Motor Indonesia dan General Manager BYD Asia Pasifik, mengatakan pabrik Subang memiliki kapasitas produksi ratusan ribu unit per tahun.

“Kapasitas produksi kami ditargetkan 150.000 unit per tahun,” kata Eagle yang diumumkan VIVA Otomotif saat peluncuran PEVS di JiExpo Kemayoran pada Selasa, 30 April 2024.

Eagle mengatakan BYD tidak bermain-main di pasar mobil Indonesia. Mendirikan pabrik hanya satu langkah karena total investasinya sangat besar.

“Target kami total investasi di Indonesia lebih dari US$1 miliar (setara Rp 16,2 triliun),” kata Eagle.

Subang Smartpolitan, kawasan perkotaan terpadu untuk kawasan industri dan komersial di Indonesia, menyambut baik kolaborasi ini dan mendukung upaya BYD dalam mendorong mobilitas berkelanjutan di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.

Investasi BYD tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru dan merevitalisasi perekonomian masyarakat sekitar, namun juga akan meningkatkan transfer teknologi dan pengetahuan dalam produksi kendaraan listrik.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan perusahaan pendukung di sektor kendaraan listrik, serta membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk berpartisipasi dalam rantai pasokan kendaraan listrik global, sehingga berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *