VIVA – Institut Karate-do Nasional (Inkanas) sebagai salah satu sekolah karate yang berada di bawah naungan pengurus umum Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (PB Forki) mencatatkan hasil gemilang di hari kedua World Karate Federation (WKF) Youth. Liga. , 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab.
Incanas kerap mengirimkan atletnya ke kejuaraan internasional dengan meraih 1 emas atas nama Akio Zico dan 1 perunggu atas nama Saifa Akhmalia Akhmad di WKF. Kedua Karate-Kas Inkana tersebut berada di bawah pengawasan DKI Jakarta.
Oleh karena itu, bisa dikatakan ini merupakan rekor terhebat sepanjang sejarah karate Indonesia, dimana atlet karate Indonesia mampu meraih medali emas tingkat dunia WKF pada pertandingan liga yunior besutan kedua karate-kas Tim PB Inkanas yaitu Akio Apakah. Zaiko dan Saifa Akhmalia Akhmad.
Perjuangan Akio yang kini duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) 55 Jakarta Selatan untuk bersaing di kategori Kata Junior tidaklah mudah karena pesertanya banyak hingga 87 orang dan terbagi dalam 8 pool. ,
Akio harus berkompetisi sebanyak 7 kali sebelum berhasil meraih medali emas. Akio, mantan juara Asia di Kazakhstan, mengalahkan lawan-lawannya di kejuaraan ini sebagai berikut:
Babak 1: Mischler Kevin – Swiss (Skor 36,7 vs 36,5) Babak 2: Zlabek Jakub – Republik Ceko (Skor 38,0 vs 36,7) Babak 3: Olagnaro Giovanni – Italia (Skor 38,3 vs 34,7) Babak 4 Pool Final: Huik Dino Skor 39,3 vs 38.6) Final 5 1/4: Abu Wahib Jonas – Jerman (Skor 39.2 vs 38) Semifinal Babak 6: Vieira Joao – Portugal (Skor 40.2 vs 39.4) Final 7: Ling Josiah – Selandia Baru (Skor 41.0 vs 39.9)
Sedangkan pada kategori kata junior putri Saifa Akhmaliya Akhmad berhasil meraih medali perunggu setelah bertanding sebanyak 5 kali yaitu: Babak 1: Ale Shokrolahi – Iran (skor 38.9 vs 35.7) Babak 2: Rafat Jana – Mesir (skor 38.1 vs 38.6) Putaran Ulangi 1: Oliveira Ines – Portugal (Skor 37,9 vs 37,9) Putaran Ulang 2: Ante Lippin – India (Skor 38,0 vs 36,2) Perebutan Medali Perunggu: Ismail Mariam – Mesir (Skor 39,2 vs 38,7)
Ketua delegasi tim PB Incanas yang juga Ketua Departemen Luar Negeri PB Incanas, Ricky Muchatar, dalam keterangannya, Sabtu, 24 Februari 2024, mengatakan kemenangan bukan hanya metode karate-ka Incanas saja. sudah cukup mungkin, namun juga kepiawaian dan kerja sama pelatih PB Incanas dalam menerapkan strategi yang diracik oleh pelatih Omar Syarif, pelatih Saptahidat Dama, dan pelatih Donny Zaiko.
Untuk itu tidak salah lagi jika kita sangat bangga dengan prestasi yang diraih para atlet suku Inca yang mengikuti pertandingan resmi WKF ini, namun perjuangan kita masih panjang, masih banyak atlet lain yang akan bertanding yaitu Van Akso dari Nusa Barat. Tenggara (NTB) yang sebelumnya meraih medali emas pada Kejuaraan MAIA Cup Portugal dan Zaskia Chanalte dari Gorontalo yang sebelumnya meraih medali emas pada Pusat Pendidikan dan Pelatihan Olahraga Siswa (Cajarnas) (PPLP) Kompetisi Nasional di Kota Kupang. Mereka akan bertanding hari ini, Sabtu 24 Februari 2024, di Zayed Sports Centre.
Oleh karena itu, Inkanas menjadi satu-satunya perguruan karate di Indonesia yang mengikuti seluruh kegiatan acara Karate WKF dengan mengirimkan atletnya ke Kejuaraan WKF Seri A di Shanghai lalu Jakarta, WKF World Premier League di Dubai dan kini WKF Youth League. Fujairah. ,
Hal ini sejalan dengan langkah dan strategi Ketua Urusan Luar PB Incanas Ricky Muchtar untuk mengikuti rangkaian kegiatan di luar negeri guna meningkatkan prestasi Karate-ka Incanas.
Tentu saja hal itu bisa terwujud berkat kerja sama pengurus yang dipimpin Ketua Umum PB Incanas Imam Widodo.
Sementara di kategori kumite -61 kg putra junior, Bintang Siregar berhasil menang melawan karate-ka Amerika Baldis Macchi di babak pertama, namun harus menyerah dari karate-ka Polandia Macchaj Jakubz di babak kedua.
Kemudian pada kategori Kumite -53 kg Putri Junior, karateka asal Lampung Anne Sitra Devi kalah dari atlet Tiongkok Dong Jieru pada babak pertama dengan skor tipis 1-0.
