Pilih Jalan Hijrah, Mantan Pecandu Berat Narkoba Menjadi Marbot di Masjid

Tebo – Pria bernama Yon Afrizal (48) berhasil lepas dari kehidupan masa lalunya sebagai pecandu narkoba. Ia kini memilih menjadi marbot di Masjid Baitul Atiq, Desa Badaro Rampak, Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo, Jambi.

Dengan niat ikhlas, pemuda berusia 48 tahun ini mulai meninggalkan dunia gelapnya di awal tahun 2020. Kini, ia mulai menemukan ketenangan dalam hidupnya dan banyak menghabiskan waktunya di masjid untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ia tak segan-segan menceritakan kisahnya sejak menemukan narkoba antara tahun 2003 hingga 2020. Menurutnya, narkoba adalah “makanan” kesehariannya. Namun diakuinya, kehidupannya saat itu masih diliputi kekhawatiran dan ketakutan. Mulai saat ini, sedikit demi sedikit, ia mulai merencanakan hidupnya dengan dekat dengan penciptanya.

Dengan suaranya yang merdu, ia mulai berani menjadi pemuka agama bahkan menjadi imam shalat wajib di masjid. Banyak warga yang memuji suaranya yang indah saat azan.

Kehadiran Yon Afrizal yang kerap menjadi imam salat membuat warga Desa Badaro Rampak berbondong-bondong datang ke masjid untuk menyaksikan pertemuannya. Mereka tak lagi memandang masa lalunya yang kelam sebagai seorang pecandu dan pengedar narkoba.

Menurutnya, kehidupan kelamnya 17 tahun lalu hanyalah kenangan dan warna dalam hidupnya. Ia mengaku banyak melakukan kesalahan saat melawan dunia gelap, namun lama kelamaan ia meninggalkannya.

Awalnya saya hanya ingin berhenti, saya bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa SWT mendengar niat saya dan saya tinggalkan semuanya. Saya bahkan tidak merokok lagi, kata Yon Afrizal saat wawancara di masjid, Jumat 5 April 2024.

Ia juga mengatakan, saat ini dirinya kerap dipanggil ke rumah warga untuk mengajari anak-anak membaca Alquran. Meski gajinya tidak tinggi, namun kini ia merasa lebih tenteram dalam hidupnya.

“Kalau soal rezeki biarlah Tuhan yang mengatur, yang penting kita selalu berusaha bersyukur kepada Tuhan, dalam tiga tahun terakhir hidup saya damai,” jelasnya.

Ia mengingatkan dan mengajak para pribumi dan pemuda yang masih berjuang di dunia hitam untuk meninggalkan mereka secara perlahan, karena ia yakin hal tersebut tidak akan membawa keuntungan dan kehidupan yang tenteram.

“Saya hanya ingatkan untuk segera meninggalkan kehidupan yang gelap, itu hanya kesenangan sementara dan lebih banyak ruginya daripada manfaatnya,” tutupnya. Laporan: Tarmizi (tvOne) Baca artikel trending menarik lainnya di link ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *