Queen of Tears Dikritik Penonton, Dianggap Gambarkan Afrika dengan Negatif

Korea Selatan – Baru-baru ini, drama Korea populer Queen of Tears menuai kritik karena penggambarannya yang negatif terhadap Afrika. Kritik ini muncul karena beberapa rangkaian perundingan dinilai memalukan dan menyesatkan mengenai benua Afrika.

Dalam salah satu episodenya, karakter utama Hong Soo Cheol yang diperankan oleh Kwak Dong Yeon dikatakan menggambarkan Afrika secara negatif. Gulir ke bawah untuk melihat keseluruhan artikel

Menurut KBIZoom, Hong Soo Cheol dalam Queen of Tears dituduh menggambarkan Afrika sebagai tempat yang “penuh dengan barbarisme dan kekejaman”. Ayahnya juga bercerita tentang Soo Cheol yang takut nyamuk dan menghabiskan waktu di hotel. Percakapan ini dipandang menghina budaya dan keberagaman Afrika.

“Saya ingat waktu yang saya habiskan di Afrika, usia dua puluhan, penuh dengan kebiadaban dan kebrutalan,” demikian bunyi dialog tersebut.

Reaksi negatif dari pemirsa tidak hanya terbatas pada situs media sosial. Banyak pemirsa internasional mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap cara Ratu Air Mata menggambarkan Afrika. Mereka kesal karena film-film Korea sering menggambarkan Afrika dengan stereotip negatif, sehingga membuat benua tersebut tampak seperti tempat yang tidak beradab.

Kritik ini menarik perhatian publik. Banyak orang menyatakan bahwa gambaran negatif tersebut tidak hanya merusak citra Afrika, namun juga menunjukkan kurangnya pemahaman dan penelitian mendalam terhadap benua tersebut.

Kami menyarankan kepada penulis dan produser Queen of Tears untuk memperhatikan dan memahami kepentingan dan perbedaan negara dan wilayah lain, serta menghindari distorsi dan menyesatkan.

Sebelum Queen of Tears, banyak drama dan film Korea menerima kritik serupa karena penggambaran Afrika yang tidak akurat dan merendahkan. Komentar penonton

“Film Korea lainnya menggunakan nama negara dan wilayah yang berbeda. Kami meminta penulis atau produser untuk memahami maknanya dan menghormati negara lain.”

“Film Korea membuat penonton internasional merasa seperti orang Korea tidak belajar geografi di sekolah.”

“Apakah penulis benar-benar buruk dalam bidang geografi?”

“Ini tahun 2024, mereka tidak bisa melakukan ini sekarang, mereka harus mengakui kesalahan mereka dan mengubah cara mereka berbicara tentang Afrika. Segera minta maaf dan biarkan Afrika damai!”

“Afrika selalu digambarkan sebagai tempat tinggal orang asing, bukan benua dengan kondisi kehidupan normal seperti di tempat lain.”

Alasannya??? Sepertinya semua orang di Afrika hidup dalam kekacauan. Tinggalkan kabar buruk!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *