Salut! Jemaat Gereja Siapkan Menu Buka Puasa dan Sahur untuk Pengungsi Banjir di Kudus

VIVA trending –  Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan ulah ibu-ibu non-Muslim yang menyiapkan menu buka puasa untuk korban banjir di Kudus. Gulir sepenuhnya untuk membaca artikel berikutnya.

Ramadhan adalah bulan kebaikan

Ramadhan adalah bulan yang penuh kebaikan dan keberkahan. Bulan ini penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT. Umat ​​Islam di seluruh dunia menyambut bulan ini dengan penuh kegembiraan dan semangat untuk meningkatkan ibadahnya.

Tak hanya ibadah yang bertambah, banyak umat Islam yang berupaya beramal shaleh di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini. Oleh karena itu, Ramadhan kerap dijadikan waktu yang baik untuk saling berbagi kebaikan.

Hal inilah yang dilakukan Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Tanjung Karang terhadap umat Islam di Kudus. Diketahui dari unggahan Instagram @cretivox pada Rabu 27 Maret 2024, Gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) menjadi salah satu tempat evakuasi sejumlah warga di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Tengah. Jawa yang menjadi korban. banjir Kudus.

Dalam hal ini, Gereja memberikan berbagai bantuan dan fasilitas bagi para pengungsi Muslim untuk berpuasa.

Hendra Wijaya selaku pendeta GKMI mengatakan, ibu-ibu gereja ikut serta dalam memasak santapan puasa. Sementara dapur dan bahan makanan disiapkan untuk menyajikan sahur.

Tentu saja tindakan yang dilakukan jemaah di Kudus ini merupakan bentuk toleransi umat Kristiani terhadap umat Islam.

Reaksi warganet

Sontak, unggahan Instagram @cretivox langsung menyedot perhatian netizen di media sosial.

“Semoga umat Islam yang fanatik dan intoleran segera disadarkan akan fenomena positif ini,” tulis warganet.

“Orang Indonesia memang baik semua agama, hanya orang-orang tertentu saja yang mempunyai kepentingan sendiri-sendiri yang sering membuat kekacauan.. semoga semakin banyak orang baik agar kebaikan sesama umat manusia semakin terjalin,” jelas warganet.

“Toleransi suci sungguh luar biasa, tahun lalu juga terjadi banjir dan gereja dijadikan tempat penampungan korban banjir,” tulis yang lain.

“Terima kasih, semoga rezekimu bertambah,” sahut yang lain.

“Keren, gak yakin kondisinya terbalik, tadinya seperti ini,” tulis yang lain.

“Semoga ini bisa menjadi berkah bagi orang lain. Assalamu’alaikum saudaraku,” seru yang lain.

“Terpecah belah karena politik, dipersatukan oleh Ramadhan dan bencana,” tulis yang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *