Titik Kumpul – Prajurit Satgas Yonif 726/Tamaratea TNI baru saja menjalani pertempuran sengit di perbatasan Amerika Serikat dan Papua Nugini.
Prajurit TNI dari batalion yang dikenal dengan nama Satuan Kelabang Hijau menempuh perjalanan sembilan jam melintasi perbatasan negara untuk mencari penanda perbatasan dengan kode B 459.
Perjalanan 9 hari ini tidaklah mudah. Sebab selama sembilan jam itu, 10 prajurit pasukan Kelabang Hijau Pangkalan Charuk harus menembus hutan Papua yang terkenal kejam.
Tak perlu dikatakan lagi, selama perjalanan ini. Prajurit juga harus menghadapi cuaca buruk, termasuk hujan deras yang bisa datang kapan saja.
Berdasarkan siaran resmi Batalyon Infanteri 726/Tamaratea yang dilansir Titik Kumpul Militer pada Kamis, 29 Februari 2024, satuan tersebut dipimpin oleh Sersan Rivaldi dalam perjalanan yang melelahkan tersebut.
Hanya prajurit yang kuat jasmani dan rohani yang bergerak mencari tumpukan B 459. Medan yang sulit juga mengharuskan tim mobile untuk bekerja keras mengatasi rintangan.
Patok akhirnya ditemukan di semak yang menjulang tinggi oleh para ksatria markas militer Hasanuddin. Setelah pemeriksaan mendetail, pastikan taruhannya tidak rusak atau diubah. Tim Kelabang Hijau baru saja kembali ke markasnya.
Baca: Mama Sopi yang Berkepala Darah Lari ke Garnisun Tombak Sakthi TNI