Jawa Timur – Sebuah video yang beredar luas memperlihatkan kejadian aneh saat mobil jenazah melaju di pelaminan saat resepsi pernikahan. Dalam rekaman yang beredar di media sosial, para tamu undangan langsung hadir dan memberikan penghormatan pada prosesi penyerahan jenazah.
Video jenazah melintas di depan lorong diketahui terjadi di Desa Banyutami Manyar Gresik, Jawa Timur. Video tersebut diunggah oleh akun bernama @aldy_mbulet di jejaring sosial TikTok dan menjadi viral. Dalam keterangan yang ditulisnya, pemilik akun mengaku perasaannya campur aduk saat itu.
“Antara senang dan sedih…ini setelah akad dan acara ya kawan-kawan, semoga kita selalu dilimpahi kehidupan akhirat yang berkah dari Allah SWT????????? dan Almarhum Husnul Khotimah,” tulisnya. pemilik akun @aldy_mbulet di TikTok, dikutip Kamis 22 Februari 2024.
Pemegang akun dikenal sebagai musisi untuk acara tersebut. Namun di hari yang sama, diketahui ada seorang warga di desa yang sama yang meninggal dunia. Sementara aksesnya hanya satu jalan, sehingga harus melalui koridor.
“Jadi ceritanya saya sedang bermain musik di sebuah pesta pernikahan, lalu ada yang meninggal di desa yang satu-satunya cara untuk mencapainya adalah melalui jalan raya…! Semoga Allah SWT selalu memberikan kesehatan dan umur panjang kepada kami,” ujarnya. menambahkan
Beberapa warganet mengungkapkan pemahaman mereka terhadap situasi tersebut, sementara yang lain mengungkapkan kekecewaan mereka atas penutupan hanya satu jalan untuk pernikahan tersebut.
“Iya mohon dimaklumi. Dialah yang mempunyai misi untuk mencegah akses orang, khususnya jalur 11.”
“Liburan cuma ada satu jalan yang ditutup. Iya, jangan dianggap enteng, meski sehari saja. Kalau darurat seperti ini, bakalan jadi masalah.”
“Biasanya…hanya ada satu cara untuk sampai ke sana, bagaimana penyekatan jalan bisa digunakan untuk liburan? Ck ck ck. Tidak ada perbedaan antara egois dan egois.”
“Ada yang ingin memulai hidup baru di bumi dan ada pula yang ingin hidup di dunia kekal. Persiapkan diri kita masing-masing dengan bekal amal dan ketaqwaan kepada Allah.”
“Perayaannya direncanakan jauh-jauh hari, ketika tidak ada yang tahu kapan kematian akan terjadi, hanya untuk saling menghormati. Tidak harus yang penting.”