Viral Pidato Inayah Wahid saat Peresmian Patung Gus Dur di Kampus Islam, Berasa Lagi Stand Up

JAKARTA, Titik Kumpul – Putri muda Abdurahman Wahid (Gus Dore) menjadi sorotan netizen karena pidatonya di sebuah universitas Islam di Jawa Tengah. Pidato Inaya Wahid sebagai stand up comedian dengan kalimat-kalimat pedas yang ditujukan kepada banyak pihak menjadi viral di media sosial.

Sejak awal pidatonya, Inya Wahid tak membuka dengan restu. Para aktivis memilih berbagi kesan pertama saat menerima tawaran peresmian patung Gus Dur di UIN Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung, Jawa Tengah.

Terima kasih atas undangan peresmian patung Gus Dore. Saya diberitahu, nanti akan diminta seorang ibu untuk meresmikan patung Gus Dore, kata Inya Wahid, dikutip dari saluran YouTube SATU Televisi, Rabu (18/12). 2024).

“Estaghfirolhaldazim, kok pesantren memasang patung seperti ini,” jawab Inya.

Ucapan Inya Wahid pun langsung disambut gelak tawa para pelajar dan seluruh yang hadir dalam acara tersebut. Perempuan berusia 42 tahun itu kemudian menyebut idola Gus Dore sebagai gebetannya.

“Apalagi kalau melihat patung Gus Dore sedang membaca. Jelas sudah tidak masuk akal lagi. Karena Gus Dore sedang membaca, Gus Dore tidak bisa membaca,” kata Inaya.

Innea yakin patung itu tidak asli. Menurutnya, orisinal jika bisa menampilkan sosok berkemeja katun dan bersarung serta duduk dalam posisi matengkring (satu kaki terangkat). 

“Mungkin sebenarnya itu cerminan keinginan rektor, saya belum tahu. Kirimkan kodenya ke mahasiswa, nanti saya coba begini, saya belum tahu,” lanjutnya. . Inea.

Tokoh agama pun turut hadir dalam kesempatan ini. Inaya Wahid mengaku sangat senang bisa duduk bersama para pemuka agama untuk memudahkannya mencapai cita-citanya.

“Saya paling bahagia saat duduk bersama para pemuka agama. Impian saya adalah membuat lobi bagi “orang-orang terdekat” untuk masuk surga,” kata Inia.

Sebelum mengucapkan shalawat, Inaya Wahid meminta maaf karena tidak membuka dengan enam shalawat. Katanya dibuka dengan sapaan yang sangat Indonesia.

“Jadi saya buka dengan sapaan yang sangat Indonesia, apalagi hari-hari ini. Jadi, izinkan saya membuka dengan annyeonghaseyo,” kata Inaya Wahid.

Salut ala Korea Selatan itu disambut gelak tawa penonton. Inia sendiri langsung menyangkalnya, namun menelpon Rektor Offa. 

“Opa Maftukhin, Serengaha,” sapa Inaya sambil tersenyum dan menahan tawa. 

Alasan Inya menggunakan berkah khas desa ginseng ini karena belakangan ini media sosial tengah diramaikan oleh para idola K-Pop. Sehingga menurutnya keberkahan di Indonesia telah berubah mengikuti tren terkini.

Inaya Wahid juga mengucapkan selamat kepada para aktivis yang turut serta dalam acara tersebut. Inea bisa mengidentifikasi aktivis hanya dengan menilai wajahnya. 

“Wajah-wajah itu tidak bisa tidur dan wajah-wajah lelah karena sebagian besar dilindungi dan lelah menunggu bisa jadi komisaris,” kata Inya lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *