Zakat Fitrah Lebih Bagus Pakai Uang atau Beras? Ini Kata Ustaz Adi Hidayat

JAKARTA – Disebut juga Zakat Fitra atau Zakat Fitri, Zakat merupakan kewajiban yang wajib dipenuhi oleh setiap umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, menjelang Idul Fitri di bulan Ramadhan.

Besaran Zakat Fitrahnya adalah 2,5 kg atau 3,5 liter beras atau makanan biasa per orang. Selain beras, umat Islam Indonesia biasanya membayar Zakat Fitra menggunakan uang tunai.

Lantas lebih baik membayar zakat fitrah menggunakan uang atau beras?

Menanggapi hal tersebut, khatib kondang Indonesia, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengikuti pendapat banyak ulama yang sepakat bahwa Zakat Fitrah dibayarkan dengan menggunakan makanan biasa.

“Banyak ulama yang berpendapat, karena zakat menggunakan makanan biasa, maka yang diutamakan adalah makanan, bukan uang,” jelas Ustaz Adi Hidayat dalam YouTube-nya yang dilihat pada Senin, 25 Maret 2024.

“Ada sebagian yang menolak zakat dan uang, khususnya zakat fitrah karena khawatir beda,” ujarnya.

Ketika seseorang diberi uang, terkadang uang itu bisa membeli barang lain, bukan makanan.

Katanya, “Daripada tiba-tiba memberi uang, membeli pinjaman, masyarakat tidak lagi memakan ustaz,” ujarnya.

Oleh karena itu UAH mengikuti pendapat beberapa ulama yaitu Imam Maliki, Imam Syafi’i dan Hambali yang sepakat memberikan Zakat Fitrah dalam bentuk makanan.

“Karena tujuan utamanya adalah memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tidak mendapatkan makanan untuk tidak berpuasa selama hari raya,” ujarnya.

Ustaz Adi Hidayat sempat menyarankan agar panitia penerima Zakat Fitra sedapat mungkin menerima sumbangan Zakat dan menggunakannya untuk pembelian sembako untuk dibagikan kepada yang membutuhkan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *