Tidur dengan AC Menyala? Hati-hati 6 Masalah Kesehatan Ini Mengintai

Titik Kumpul Lifestyle – Iklim tropis di Indonesia membuat penggunaan pendingin ruangan (AC) semakin menjadi sebuah keharusan, terutama di kota-kota besar. Namun hati-hati, ketergantungan terhadap AC justru bisa menimbulkan risiko kesehatan.

Tidur dengan AC menyala memang dapat memberikan kenyamanan di malam hari, namun sayangnya hal tersebut juga dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu jika tidak digunakan dengan benar. Berikut 6 potensi masalah kesehatan yang bisa muncul jika Anda tidur dengan AC menyala, dilansir Times of India, Rabu 17 April 2024. Yuk, gulir.

Pernafasan Tidur di ruangan dengan AC menyala dapat menyebabkan gangguan pernafasan, terutama bagi individu yang sensitif terhadap udara dingin atau memiliki gangguan pernafasan, seperti asma atau alergi. Udara dingin yang dihasilkan AC dapat mengiritasi saluran pernapasan sehingga menimbulkan gejala seperti batuk, mengi, dada sesak, dan sesak napas. Selain itu, unit AC dapat menimbulkan alergen dan polutan ke udara jika tidak dirawat dengan baik, sehingga memperburuk gejala pernafasan pada individu yang rentan.

Untuk mengurangi gangguan pernafasan, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC pada tingkat sedang, menggunakan pelembab udara untuk meningkatkan kelembapan udara, dan membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur untuk mengurangi alergen dan polutan.

Mengeringkan kulit dan mata Kurangnya kelembapan dapat menyebabkan kekeringan pada kulit dan mata. Udara dingin yang dihasilkan AC dapat menghilangkan kelembapan kulit sehingga menyebabkan kulit kering, gatal, dan bersisik. Selain itu, paparan udara kering dalam waktu lama dapat menyebabkan iritasi dan rasa tidak nyaman pada mata, sehingga memperburuk gejala seperti kemerahan, gatal, dan penglihatan kabur.

Untuk meredakan kulit dan mata kering, pertimbangkan untuk menggunakan pelembab udara untuk meningkatkan tingkat kelembapan dalam ruangan, mengoleskan pelembab pada kulit sebelum tidur, dan menggunakan obat tetes mata untuk melembabkan mata sesuai kebutuhan.

Meningkatkan kekakuan otot dan nyeri Tidur dengan AC menyala dapat menyebabkan kekakuan otot dan nyeri sendi. Apalagi jika tubuh terpapar suhu rendah dalam jangka waktu lama. Suhu dingin dapat menyebabkan otot berkontraksi dan tegang sehingga menimbulkan kekakuan dan rasa tidak nyaman. Selain itu, udara dingin dapat memperburuk nyeri dan kekakuan sendi pada penderita radang sendi atau kondisi muskuloskeletal lainnya.

Untuk mencegah kekakuan otot dan nyeri sendi, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC pada tingkat yang nyaman, menggunakan selimut atau lapisan agar tetap hangat saat Anda tidur, dan melakukan peregangan ringan sebelum tidur untuk meningkatkan relaksasi dan kelenturan.

Melemahnya sistem kekebalan tubuh: AC yang menyala saat tidur juga dapat meningkatkan risiko infeksi saluran pernafasan, karena udara dingin dapat melemahkan respon imun tubuh dan membuat individu lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri. Paparan suhu dingin dalam waktu lama juga dapat menyempitkan pembuluh darah di saluran hidung dan saluran pernapasan bagian atas, sehingga menurunkan kemampuan tubuh dalam mempertahankan diri terhadap patogen dan virus.

Untuk mengurangi risiko, pertimbangkan untuk menjaga suhu ruangan tetap nyaman, menerapkan kebiasaan kebersihan yang baik seperti sering mencuci tangan dan menghindari kontak dekat dengan orang yang sakit, serta memastikan ventilasi yang baik di kamar tidur untuk meminimalkan penyebaran patogen di udara.

Ini mengganggu mode tidur. Suhu dingin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan membangunkan Anda di malam hari, sedangkan iklim bising dapat mengganggu tidur dan membuat Anda gelisah.

Untuk tidur lebih nyenyak, pertimbangkan untuk mengatur suhu AC pada tingkat yang nyaman, menggunakan white noise atau penyumbat telinga untuk memblokir kebisingan, dan menjaga jadwal tidur yang konsisten. Selain itu, hindari mengonsumsi kafein atau melakukan aktivitas merangsang menjelang waktu tidur, karena dapat mengganggu permulaan dan kualitas tidur.

Memperburuk Alergi Hal ini dapat terjadi pada individu yang sensitif, karena unit AC dapat mengedarkan alergen seperti debu, serbuk sari, jamur, dan bulu hewan peliharaan jika tidak dirawat dengan baik. Selain itu, tingkat kelembapan yang rendah pada ruangan ber-AC dapat berkontribusi pada penumpukan alergen dan polutan di udara sehingga memperburuk gejala seperti bersin, hidung tersumbat, pilek, dan mata gatal.

Untuk meringankan gejala alergi, pertimbangkan untuk menggunakan filter udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) di unit AC Anda untuk memerangkap alergen, membersihkan atau mengganti filter udara secara teratur untuk mengurangi paparan terhadap alergen, dan menjaga kamar tidur tetap bersih dan bebas dari debu dan bulu hewan peliharaan. . .

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *